Langgam.id - Sebanyak 150 kios pedagang di Pasar Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) ludes terbakar Kamis (11/7/209) malam. Deraian air mata pedagang yang menjadi korban peristiwa hebat itu turut membanjiri puing-puing bangunan yang dilahap si jago merah sekitar pukul 21.00 WIB.
Salah satunya Rosmaini. Dengan wajah lesu, perempuan 40 tahun itu memandang kios yang selama menjadi tempat mencari nafkah, kini rata dengan tanah.
Sembari terisak, Rosmaini mengadukan nasibnya kepada awak media yang berada di lokasi kebakaran saat peliputan. "Habis semua, tak ada yang tersisa," kalimat ini terus saja diucapkannya kepada langgam.id, Jumat (12/7/2019).
Selama ini, Rosmaini sudah puluhan tahun berjualan khusus pakaian sekolah. Ia memiliki dua kios di Pasar Lubuk Alung. Kebakaran itu seperti mimpi buruk yang sama sekali tidak pernah dibayangkannya.
Tak satu pun barang dagangan yang bisa terselamatkan. Padahal, Ia mengorder pakaian sekolah karena memasuki tahun ajaran baru. Niat hati mencari untung, namun nasib malah berkata lain.
"Kios saya isinya pakaian sekolah lengkap. Habis semua jadi arang. Dua minggu lalu, saya baru belanja banyak karena ajaran baru sekolah ini. Tapi habis semua, habi," katanya tersedu.
Saat kebakaran, kios milik Rosmaini sedang dalam keadaan tertutup. Namun, ia sendiri masih berada di kawasan Pasar Lubuk Alung untuk berbelanja kelengkapan dapur.
Rosmaini mengaku melihat api saat masih belum terlalu besar. Ia pun bergegas ke rumah untuk mengambil kunci kios.
"Pulang ambil kunci ke rumah dan balik lagi ke Pasar, api malah sudah membesar. Habis, nak. Kena kios ibu, tak ada yang tersisa," katanya.
Hingga kini, kebakaran yang melanda Pasar Lubuk Alung masih dalan penyelidikan pihak kepolisian. Personel Inafis Polda Sumbar terus melakukan olah tempat kejadia perkara.
Menurut Kapolsek Lubuk Alung, AKP Edi Karan, kerugian kebakaran Pasar Lubuk Alung ditaksir mencapai Rp2 miliar. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
"Tentu menunggu hasil laboratorium keluar dalam dua minggu kedepan. Hingga kini kami baru hanya bisa memberikan keterangan itu dan dalam kasus ini sebanyak tiga orang saksi telah diperiksa," katanya. (Irwanda/RC)