Media Sosial, Pelet Calon Presiden 2024 Menarik Pemilih Gen Z ?

Media Sosial, Pelet Calon Presiden 2024 Menarik Pemilih Gen Z ?

Nabila Khairani. (Foto: Dok. Pribadi)

Pembahasan tentang pemilu 2024 sudah sangat panas di tahun 2023 saat ini. Pemerintah sudah mulai mempersiapkan rencana pemilu 2024. Presiden Jokowi telah mengumumkan pelaksanaan pemilu 2024, yaitu pada 14 Februari 2024. Bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden sudah memulai kampanye secara halus dan bertahap-tahap. Hal ini bisa kita lihat dari cara Calon Presiden 2024 untuk mengambil hati rakyat Indonesia pada media.

Banyak sekali metode kampanye yang dilakukan oleh Calon Presiden 2024. Dalam UU No 7 tahun 2017, metode kampanye pemilu meliputi pertemuan terbatas; pertemuan tatap muka; penyebaran bahan kampanye pemilu kepada umum; pemasangan alat peraga di tempat umum; media sosial; iklan media massa cetak, media massa elektronik dan internet; rapat umum; debat pasangan calon tentang materi kampanye pasangan calon; dan kegiatan lainnya yang tidak melanggar aturan dalam berkampanye. Didalam kampanye ini, calon Presiden akan menyampaikan visi, misi, dan program setelah terpilih, baik calon presiden, dan calon wakil presiden.

Dari sekian banyaknya metode dalam kampanye yang tertulis dalam UU No 7 tahun 2017, calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia lebih banyak yang menggunakan media teknologi untuk berkampanye. Walaupun resminya kampanye dimulai pada 28 November 2023, namun saat ini calon presiden di Indonesia sudah memulai proses mereka dalam mengambil hati rakyat. Terkhususnya pada pelajar dan mahasiswa. Ketiga calon presiden Indonesia 2024 ini pandai mengambil hati para pelajar dan mahasiswa yang Sebagian besar hak suara dipegang di tangan mereka.

Saat ini, penggunaan teknologi di Indonesia sudah meningkat deras, menurut laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini telah mencapai 213 juta orang dari 276,4 juta orang per januari 2023. Jumlah ini hampir menuju 77% populasi Indonesia saat ini. Jumlah pengguna internet di indonesia saat ini naik 5,44% dari tahun sebelumnya. Hal inilah yang membuat calon presiden menggunakan metode media sosial untuk mendapatkan suara mereka.

Peran generasi Z (Gen-Z) dalam pemilihan umum di Indonesia menguasai kurang lebih 50% dari seluruh suara pemilih yang dikumpulkan pada 2024 nanti. Dan sebagai Gen-Z, merekalah yang menguasi teknologi di Indonesia terkhususnya media sosial yang Sebagian besar digunakan oleh mereka. Gen-Z dapat menguasai semua platform media sosial yang ada, seperti Twitter, Facebook, Instagram, Youtube dan tiktok yang cenderung paling sering digunakan oleh Gen-Z saat ini.

Saat ini, tampak bahwa ketiga calon presiden Indonesia sudah banyak yang menggunakan media sosial sebagai wadah untuk mengambil hati rakyat. Seperti Ganjar Pranowo, ia berhasil mengajak remaja, pelajar, dan mahasiswa untuk berinteraksi dengannya pada media sosial, seperti Instagram dan tiktok. Pada laman tiktok @ganjarpranowo, terdapat postingan berupa video yang menurut pengguna media sosial tiktok, menarik.

Ganjar Pranowo berhasil menggunakan media tiktok untuk mengambil hati rakyat dengan mengikuti berbagai tren yang ada di tiktok. Dengan keikutsertaan Ganjar Pranowo dalam tren tiktok ini, mengundang para pengguna tiktok dan membuatnya viral. Sehingga pengguna tiktok semakin tertarik pada Ganjar Pranowo.

Tak hanya Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto pun juga ikut serta dalam menggunakan media sosial untuk mengambil hati rakyat Indonesia. Yaitu pada media sosial berupa Instagram dan Twitter. Baru-baru ini, twitter ramai dengan topik pembicaraan Prabowo Subianto.

Pada laman twitter @Gerindra yang merupakan laman dari partai politik Gerindra, Admin dari akun tersebut sering memberikan laporan aktivitas yang dijalani di ruang lingkup Prabowo Subianto. Belakangan ini “kucing” Prabowo Subianto viral karena kegemasannya.

Bahkan pengguna twitter juga menyanding-nyandingkan kucing mereka dengan kucing Prabowo Subianto, yaitu pada komentar yang membalas Prabowo Subianto, @Mancah_ “kalo jantan mari berbesan pak.”. Hal ini juga pernah diungkit pada Mata Najwa 21 september 2023 lalu. Hal ini menarik perhatian audience yang ada pada Mata Najwa saat itu serta pengguna media sosial. Hal ini juga bisa berupa suatu metode kampanye yang dilakukan oleh Prabowo Subianto untuk mengambil hati rakyat Indonesia.

Dan bakal calon presiden ketiga Indonesia, Anies Baswedan dinilai kurang aktif berkampanye dalam media sosial. Saat ini Anies Baswedan aktif kampanye dengan metode turun ke lapangan. Calon presiden Anies Baswedan mengunjungi Desa Mandirancan, Banyumas, Jawa Tengah pada senin, 2 oktober 2023 malam.

Di sana Anies Baswedan kerap menyampaikan beberapa kata dan menganggapi aspirasi warga yang merupakan petani di Banyumas. Selain itu Anies Baswedan juga menghadiri salah satu kegiatan di Jakarta, yaitu pada Youth Summit: Ideafest 2023 yang berkolaborasi dengan VOLIX, Pemimpin.id, Bijak Memilih dan Liputan6 pada 30 September 2023.

Pada laman Youtube Volix Media, terdapat komentar-komentar yang ditujukan kepada Anies Baswedan yaitu; @sittihusnah5253 “Indonesia Bangga pux pak Anies…sudh sangat layak menjadi pemimpin di negara ini Insya Allah”, dan @MahfudzAnsor-hr9yi “Hanya satu kata untuk Pak Anies…Luaaar biasa…beginilah seharusnya seorang pemimpin negara.”. hal ini juga membantu Anies Baswedan dalam mengambil hati untuk pemilihan presiden 2024.

Adanya sarana media sosial membuat sistem pemilu yaitu kampanye semakin dekat dengan kita saat ini. Melalui media sosial, calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia 2024 dapat memberikan inspirasi dan aspirasi yang dapat menarik Rakyat Indonesia dan membuat Rakyat Indonesia yakin terhadap Calon Presiden dan Calon Presiden manakah yang berhak dipilih dan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024. Serta sarana media sosial juga dapat menggerakkan remaja, pelajar dan mahasiswa untuk lebih peduli dengan politik dan dapat ikut serta dalam pemilu 2024 yang akan datang.

*Penulis: Nabila Khairani (Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas)

Baca Juga

Urgensi Berpikir Kefilsafatan dalam Pengembangan Keilmuan di Indonesia
Urgensi Berpikir Kefilsafatan dalam Pengembangan Keilmuan di Indonesia
Wartawan Amplop: Ketika Uang Mengaburkan Fakta
Wartawan Amplop: Ketika Uang Mengaburkan Fakta
Etika Jurnalistik di Persimpangan: Perjuangan Melawan Wartawan Amplop
Etika Jurnalistik di Persimpangan: Perjuangan Melawan Wartawan Amplop
Ketika Hak Tolak Menjadi Pertahanan Utama untuk Jurnalisme Independen
Ketika Hak Tolak Menjadi Pertahanan Utama untuk Jurnalisme Independen
Seberapa Jauh Hak Tolak Bisa Melindungi Wartawan dari Ancaman?
Seberapa Jauh Hak Tolak Bisa Melindungi Wartawan dari Ancaman?
Marriage Is Scary: Memahami Ketakutan Akan Pernikahan dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Marriage Is Scary: Memahami Ketakutan Akan Pernikahan dan Bagaimana Cara Mengatasinya