Masih Mandek di Km 31-33, HK Minta Pembebasan Lahan Tol Padang-Sicincin Dipercepat

Masih Mandek di Km 31-33, HK Minta Pembebasan Lahan Tol Padang-Sicincin Dipercepat

Jalan Tol Padang- Sicincin. (Foto: Dok. HK)

Langgam.id - PT Hutama Karya (Persero) meminta dan mengharapkan pembebasan lahan yang masih tersisa di Tol Padang-Sicincin segera diselesaikan sehingga pembangunan jalan tol yang menghubungkan Sumatra Barat dan Riau itu lekas terlaksana.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), salah satunya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I menjadi fokus perseroan di sisa tahun 2024 ini.

Direktur Operasi III, Koentjoro bersama Direktur Utama Hutama Karya Infrastruktur, Aji Prasetyanti, sebagai kontraktor yang mengerjakan Jalan Tol Padang–Sicincin melakukan peninjauan proyek selama 2 (dua) hari, pada Kamis hingga Jum’at (16-17/5/2024) akhir pekan lalu.

Dalam kunjungannya, Koentjoro menyebutkan hingga 11 Mei 2024, progres pembangunan proyek
Jalan Tol Padang–Sicincin sepanjang 36,6 km sudah mencapai lebih dari 61 persen, dengan progres
pengadaan lahan yang masih menyisakan di beberapa titik antara lain KM 31 hingga KM 33.

Selain itu, juga beberapa bidang lahan di Nagari Sungai Buluh Selatan. Hutama Karya mengharapkan lahan di dua titik tersebut dapat dibebaskan secepatnya sehingga bisa segera menyambungkan jalan tol secara utuh.

“Selain pembangunan fisik yang progresif, pengadaan lahan juga bertumbuh signifikan yakni 95,97 persen. Capaian ini tentu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat selama ini, kata Koentjoro.

Disamping itu, imbuhnya, capaian yang positif ini, pihaknya masih membutuhkan support dari Pemprov Sumatra Barat untuk penetapan lokasi lahan akses, juga Kanwil BPN Provinsi Sumbar, serta berbagai pihak untuk pembebasan keseluruhan lahan agar operasional Tol Padang - Sicincin dapat segera direalisasikan
sepenuhnya.

Lebih lanjut, Koentjoro menyampaikan tantangan penyelesaian pembangunan jalan bebas hambatan
pertama di Provinsi Sumatra Barat adalah pengadaan lahan serta kontur tanah yang berbukit-bukit yang
memerlukan kecermatan dalam pembangunan konstruksi.

Namun berkat dukungan seluruh elemen yang terlibat dalam proses pembebasan ini, maka progress pembangunan di lapangan dapat diakselerasikan, dan agar bisa segera dinikmati masyarakat setempat.

“Melihat progres ini, kita optimis bila pembebasan lahan dapat diselesaikan sesuai target, maka
penyelesaian proyek akan dapat diselesaikan tepat waktu,” imbuh Koentjoro.

Jalan tol yang dinantikan oleh masyarakat Sumatra Barat ini akan memiliki sejumlah fasilitas
diantaranya 3 gerbang tol, 1 pasang Tempat Istirahat & Pelayanan (TIP) Tipe A pada STA
23+000 A, dan sejumlah bangunan persilangan seperti 8 jembatan sungai, 2 jembatan irigasi,
dan 14 jembatan underbridge.

Selain itu, Jalan tol ini juga akan dilengkapi dengan jumlah lajur 2x2, dengan kecepatan
rencana 80 km/jam. Hal ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Padang ke Bukittinggi
menjadi hanya 1 (satu) jam sehingga dapat meningkatkan pariwisata daerah dan pengembangan
wilayah sekitar. (*/Fs)

Baca Juga

Bangun 800 Km Tol Trans Sumatra hingga Juni, Andre Rosiade Apresiasi Kinerja PT Hutama Karya
Bangun 800 Km Tol Trans Sumatra hingga Juni, Andre Rosiade Apresiasi Kinerja PT Hutama Karya
Hutama Karya Salurkan 196 Ekor Hewan Kurban ke Sejumlah Daerah
Hutama Karya Salurkan 196 Ekor Hewan Kurban ke Sejumlah Daerah
Tahun Ini, Hutama Karya Fokus Selesaikan PSN Jalan Tol dan Bendungan
Tahun Ini, Hutama Karya Fokus Selesaikan PSN Jalan Tol dan Bendungan
Bertemu Direktur HK, Andre Rosiade: Tol Padang-Sicincin Masih Terganjal Pembebasan Lahan
Bertemu Direktur HK, Andre Rosiade: Tol Padang-Sicincin Masih Terganjal Pembebasan Lahan
Badan Pangatur Jalan Tol (BPJT) PUPR membagikan informasi terkait perkembangan pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin.
Progres Capai 60 Persen, Pemprov Sumbar Kebut Pembebasan Lahan Tol Padang-Sicincin
Dukung Progres Tol Padang-Sicincin, HK Perkuat Pemberdayaan Sosial
Dukung Progres Tol Padang-Sicincin, HK Perkuat Pemberdayaan Sosial