Langgam.id - Setelah gempa Magnitudo 6,0 yang dirasakan pada Selasa (17/11/2020), 3 gempa kembali terjadi di sekitar Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar), pada Rabu (18/11/2020) pagi ini. Badan Meteorologi Geofisika (BMKG) mencatat, 3 gempa itu terjadi pada pukul 06.32 WIB, 06.33 WIB dan 07.26 WIB.
.
BACA BERITA GEMPA TERBARU: Gempa Kembali Guncang Sumbar Rabu 18 November Siang, Magnitudo 5,3 Dekat Pesisir Selatan
Seluruh gempa tersebut, di bawah Magnitudo 4. Gempa pertama, magnitudo 3,8 terjadi pada pukul 06:32 WIB. Pusat lokasi gempa terjadi di 1.26 LS - 99.46 BT 84 km Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumbar dengan kedalaman 4 kilometer.
Selanjutnya gempa dengan magnitudo 3,5 terjadi pada pukul 06:33 WIB yang berlokasi di 1.50 LS,99.16 BT atau 20 km tnggara Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 30 kilometer. Kemudian gempa juga terjadi dengan magnitudo 3,0 pada pukul 07:26:50 WIB. Gempa berlokasi di Lok:1.60 LS,99.46 BT atau 51 km tenggara Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 5 kilometer.
Sebelumnya, pada Selasa (17/11/2020) pukul 08.44 pagi, gempa Magnitudo 6,3 (dalam pemutakhiran data menjadi 6,0) mengguncang sejumlah wilayah di Sumbar. Gempa itu, berpusat di koordinat 2,87 Lintang Selatan dan 99,07 Bujur Timur. Jarak gempa sekitar 109 kilometer di arah barat data Ibu Kota Kabupaten Mentawai, Tua Pejat.
.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Sumbar
Kepala Pusat Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri menjelaskan, bahwa gempa dengan kekuatan rendah pagi ini bukan terdampak gempa pada Selasa. Gempa pada Rabu pagi ini terjadi di lokasi yang baru. "Gempa pagi ini adalah gempa yang terjadi di lokasi yang baru, bukan gempa susulan kemaren," katanya, Rabu (18/11/2020).
Gempa kali ini terjadi karena subduksi. Berbeda dengan yang kemaren yang terjadi karena penyesaran di lempeng Indo Australia. Gempa kali ini juga tidak dirasakan masyarakat, sehingga tidak dilakukan analisis mekanisme gempanya.
"Kalau mekanisme gempanya kami tidak analasa karena tidak dirasakan. Sejauh ini dari ketiga gempa tersebut tidak ada kami menerima informasi masyarakat merasakan," ujarnya.
Pihaknya juga tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan mendapat informasi yang bersumber resmi dari BMKG Kemudian menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan," katanya. (Rahmadi/SS)