Baru-baru ini, nonton film telah menjadi aktivitas popular di berbagai usia di seluruh dunia. Apalagi dikalangan remaja, kegiatan ini sering dilakukan untuk mengisi waktu luang atau sekadar untuk rilaksasi pikiran sejenak. Mahasiswa di berbagai perguruan tinggi menjadikan tontonan sebagai wahana bersantai, termasuk mahasiswa di Universitas Andalas.
Kehidupan mahasiswa seringkali tertekan dengan tugas-tugas perkuliahan, pekerjaan rumah, ujian, dan jadwal yang padat. Menonton film adalah pelarian sempurna dari rutinitas belajar yang penuh tekanan. Dalam waktu singkat, mahasiswa dapat membenamkan diri dalam cerita, alur, dan visual para pemainnya. Ini memberi mereka kesempatan untuk bersantai dan melupakan stres sejenak.
Ada banyak jenis film yang tersedia yang memungkinkan mahasiswa untuk menikmatinya tanpa merasa bosan dengan alur atau cerita yang itu-itu saja. Beberapa genre yang digandrungi mahasiswa Unand antara lain aksi, komedi, horor, romansa, dan thriller. Farhana Arafat, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAND, mengatakan dari sekian banyak genre yang ada, favoritnya adalah aksi dan romansa.
Aksi merupakan genre yang banyak disukai orang. Genre ini menampilkan cerita dengan alur dan latar yang membuat penonton berdebar-debar. Beberapa adegan-adegan berbahaya yang ditampilkan juga menjadi daya tarik sendiri bagi penonton. Tak jarang beberapa film juga menambahkan efek atau aksen khusus pada pengambilan gambar yang dapat menambahkan kesan futuristic.
Marvel merupakan salah satu perusahaan film yang banyak menghasilkan film-film aksi bertema superhero. Perusahaan perfilman ini pertama kali didirikan dengan nama "Timely Publications" pada tahun 1939 dan sempat berganti nama menjadi "Atlas Comics" sebelum akhirnya menjadi Marvel Comics pada tahun 1961.
Banyak tokoh-tokoh superhero terkenal yang telah dihasilkan perusahaan ini. Sebut saja misalnya, Spider-Man, Captain America, Iron Man, Hulk, Doctor Strange, Captain Marvel dan Thor. Semua karakter memiliki ciri khas dan alur cerita sendiri yang tentu saja menarik.
Hana Mahira, salah seorang mahasiswi Pendidikan Dokter UNAND mengatakan “Film marvel itu film yang terkenal dengan genre superhero fantasinya. Film ini dapat membuat wawasan kita lebih luas tentang perkembangan teknologi seperti artificial inteligent. ga cuman ai aja, mutasi genetik juga ada di film ini.”.
Seperti yang disampaikan Hana, film hasil produksi Marvel sering kali menampilkan perkembangan teknologi. Ini bisa dilihat dari banyaknya penggunaan hologram dan artificial intelligent (AI) di dalam film. Selain itu pengunaan baju-baju yang dikenakan para superhero juga dilengkapi dengan alat-alat canggih berteknologi tinggi. Contohnya, baju yang dikenakan Iron Man dan perisai yang digunakan Captain America.
Alur cerita yang ditampilkan Marvel dalam film-filmnya juga menarik perhatian. Pengembangan karakter dilakukan dengan baik. Marvel mampu membuat penonton merasa terhubung dengan karakter-karakter seperti Iron Man, Black Widow, Spider-Man, dan lainnya. Marvel juga sering kali menghadirkan cerita yang memiliki banyak lapisan. Ada elemen-elemen seperti konflik internal karakter, konflik tim, konflik global, dan bahkan konflik intergalaksi. Ini membuat plot menjadi lebih menarik dan beragam. Marvel juga selalu menghadirkan plot twist dan kejutan yang mendebarkan.
Tentu saja hal ini membuat penonton terus penasaran untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. “Filmnya juga membuat kita banyak berpikir tentang plot-plot yang marvel tawarkan, terkadang ini juga di luar logika manusia.”- ungkap Hana lagi.
Selain perkembangan teknologi dan alur cerita, Marvel juga menggunakan CGI (Computer-Generated Imagery) untuk menciptakan efek visual yang spektakuler dan menghidupkan karakter, lokasi serta objek yang mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin diciptakan dengan metode tradisional. CGI digunakan dalam membuat efek visual spektakuler seperti ledakan, benturan, dan kehancuran bangunan. Lokasi dan dunia fantasi juga dibuat menggunakan CGI ini.
“Seperti biasa, Marvel selalu mampu memukau penontonnya, kemampuan memotret dan mengedit gambar tidak perlu diragukan lagi” ujar Nasywa Hanadia Ayat Al Akroos Osmond, mahasiswi Sastra Inggris UNAND.
Dalam setiap film yang diproduksi, Marvel selalu memberikan pesan-pesan moral dan sosial yang penting kepada penontonnya. Khalisa Nadhifa Riksy, mahasiswi Ilmu Ekonomi UNAND mengungkapkan, “Dalam film tersebut, banyak hikmah yang bisa kita petik, entah itu tentang keluarga, teman, atau bekerja sama dengan orang lain untuk menyelamatkan alam semesta ini.” Nilai ini dapat dilihat pada film Guardians of the Galaxy dan The Avengers. Kedua film ini menyoroti pentingnya kekeluargaan, kerja sama, dan kepercayaan antar pahlawan untuk mengatasi tantangan besar. Hal ini memberikan pelajaran tentang nilai persatuan dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Dari semua yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa menonton film sudah menjadi kegiatan yang digemari oleh semua kalangan usia, termasuk remaja dan mahasiswa, sebagai salah satu cara untuk menghilangkan stres, bersantai, dan menghibur. Film Marvel sangat popular dikalangan mahasiswa Universitas Andalas. Faktor yang mendukung hal tersebut adalah film-film Marvel yang menampilkan kemajuan teknologi, alur cerita yang kompleks, efek visual yang memukau menggunakan CGI, serta pesan-pesan sosial dan moral yang penting kepada penontonnya. Kepada para mahasiswa, menontonlah sambil mencari tuntunan.
*Mahasiswa Sastra Inggris, Falkutas Ilmu Budaya, Universitas Andalas