Langgam.id - Sebanyak 94 wali kota se Indonesia mengikuti acara memasak makanan khas Sumatra Barat (Sumbar) yaitu randang dan minuman khas teh talua di kawasan Danau Chimpago, Pantai Padang, Kota Padang, Selasa (9/8/2022) pagi.
Acara marandang dan teh talua itu merupakan salah satu rangkaian acara pertemuan wali kota se Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia (Apeksi).
Acara itu juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai penyelenggara acara memasak randang dan teh talua terbesar Indonesia dan dunia yang diikuti oleh wali kota seluruh Indonesia.
Marandang juga diikuti oleh istri wali kota se Indonesia. Lomba masak randang itu dibantu oleh para lurah dan istri para lurah dari 114 kelurahan di Kota Padang.
Piagam Muri diserahkan oleh Wakil Direktur Operasional Muri Awan Rahargo kepada Ketua Apeksi Bima Arya dan Wali Kota Padang Hendri Septa.
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, lewat acara ini telah terukir sejarah di Kota Padang, bahwa di Kota Padang pernah wali kota se-Indonesia memasak randang bersama.
"Sejarah telah terukir di Kota Padang ada pelaksanaan memasak randang dan teh talua yang diikuti wali kota terbesar di Indonesia bahkan di dunia," katanya.
Dia menyebut bahwa randang termasuk makanan terenak di dunia. Diharapkan dengan acara ini semakin membuat randang dikenal di dunia.
Ketua Apeksi Bima Arya mengatakan, selama ini masyarakat sering menikmati randang dan teh talua, namun tidak tahu bagaimana proses yang dilakukan dalam pembuatannya.
"Kalau sekarang kita tahu rendang dan teh talua ternyata ada proses yang begitu panjang. Untuk bisa membuat satu rendang saja membutuhkan waktu berjam-jam," katanya.
Baca Juga: Penghapusan Tenaga Honorer Jadi Salah Satu Bahasan Rakernas Apeksi di Padang
Dia juga mengucapkan selamat kepada Kota Padang telah memecahkan rekor dengan menjadi penyelenggara marandang dan teh talua terbesar di Indonesia dan dunia.
—