Manfaat Bendungan Way Sekampung Lampung yang Baru Diresmikan

Manfaat Bendungan Way Sekampung Lampung yang Baru Diresmikan

Bendungan Way Sekampung (Dok. Kementerian PUPR)

Langgam.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, kemarin.

Bendungan Way Sekampung ini adalah satu dari tiga belas proyek bendungan yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditargetkan selesai dibangun tahun ini.

Alhamdulillah, Bendungan Way Sekampung yang dibangun sejak 2016 hari ini telah selesai dan siap difungsikan," kata Presiden Jokowi.

Kehadiran Bendungan Sekampung, melengkapi Bendungan Batutegi yang telah beroperasi di Lampung sejak 2005. Selain itu, pemerintah juga tengah membangun satu bendungan lagi, yakni Bendungan Margatiga di Kecamatan Margatiga.

Bendungan Margatiga diharapkan selesai akhir 2021 berkapasitas tampung total 147,94 juta m3 di hilir Sungai Way Sekampung. Pembangunan Bendungan Margatiga di Kecamatan Margatiga, Lampung Timur diproyeksikan akan mengairi lahan irigasi seluas 10.950 Ha dan sebagai sumber air baku berkapasitas 830 liter/detik.

Kehadiran bendungan baru tersebut, dipastikan akan memperkuat posisi Lampung sebagai lumbung pangan nasional.

Pembangungan Bendungan Way Sekampung menghabiskan anggaran Rp1,78 triliun. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 68 juta m3 dengan luas genangan seluas 800 hektare.

Adapun potensi aliran air melalui irigasi dapat menjangkau area seluas 55.373 hektare. Ini membuka ruang potensi penambahan luas area baru seluas 17.334 hektare, dari 55.000 hektare yang sudah terealisasi sebelumnya.

Dalam hitungan Dinas Pertanian Pringsewu, potensi perluasan areal tanam di sana, diharapkan dapat menaikkan indeks pertanaman (IP) dari semula rata-rata saat ini 1,67 bisa menjadi 2.

Selain bermanfaat untuk pertanian, Bendungan Sekampung juga akan menyediakan air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan sebesar 2.480 liter/detik, potensi listrik 5,4 MW, mereduksi banjir sebesar 185 m3/detik serta menjadi objek wisata di Kabupaten Pringsewu.

Manajemen air bendungan baru ini, dari hulu sampai ke hilir dengan sistem cascade. Cara ini diharapkan dapat menjaga kontinuitas ketersediaan air. Dengan demikian intensitas tanam dimungkinkan bertambah, dari semula dua kali setahun, menjadi tiga kali setahun. Artinya, produksi diharapkan akan meningkat.

Kehadiran Bendungan Way Sekampung diproyeksikan bisa memperkuat ketahanan air dan pangan di wilayah Lampung. Bendungan ini akan berfungsi dengan optimal untuk mendukung produktivitas pertanian jika disambung dengan sistem irigasi yang tertata dengan baik, mulai saluran irigasi primer, irigasi sekunder, irigasi tersier, sampai ke kuarter.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bendungan Way Sekampung terintegrasi dengan dua bendungan lainnya yaitu Bendungan Margatiga di hilir yang akan selesai akhir 2021 dan Bendungan Batutegi.

“Bendungan ini merupakan salah satu sistem bendungan yang kita bangun di Sungai Way Sekampung selain Bendungan Margatiga dan Bendungan Batutegi. Bendungan Way Sekampung ini berfungsi sebagai suplai atau regulasi dam, yang nanti akan dapat menambah sekitar 17.500 Ha dari 55.000 Ha yang sudah ada. Kita optimalkan air Way Sekampung ini dengan ketiga bendungan tersebut,” kata Menteri Basuki.

Pembangunan Bendungan Way Sekampung dilakukan dibawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji – Sekampung dan dikerjakan oleh beberapa kontraktor, yakni PT PP, PT Waskita Karya, PT Adhi Karya dan PT. Ashfri. Bendungan multifungsi ini bisa untuk irigasi, kemudian untuk air baku, juga untuk pembangkit listrik, serta pengendalian banjir.

“Dengan adanya penambahan daerah irigasi diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanian. Untuk penyediaan air baku akan dilakukan bertahap hingga mencapai 2.737 liter per detik. Bisa juga berfungsi sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 5,4 megawatt. Sedangkan untuk pengendalian banjir, daya tampung bendungan yang besar akan mampu mengurangi banjir mulai dari sebesar 33 persen hingga 85 persen, tergantung tingkat ketinggian masing-masing wilayah,” jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko.

Baca Juga

Inovasi Pertanian 'Basawah Pokok Murah', Komisi IV DPR Tantang Kementan Perkuat Riset di Sumbar
Inovasi Pertanian 'Basawah Pokok Murah', Komisi IV DPR Tantang Kementan Perkuat Riset di Sumbar
Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Faperta UNAND Gelar Konferensi Internasional Bahas Pertanian Berkelanjutan
Faperta UNAND Gelar Konferensi Internasional Bahas Pertanian Berkelanjutan
Transformasi Penyuluhan Pertanian untuk Kaum Muda
Transformasi Penyuluhan Pertanian untuk Kaum Muda
Jalan Usaha Tani di Nagari Gadut Dibuka untuk Tingkatkan Perekonomian Warga
Jalan Usaha Tani di Nagari Gadut Dibuka untuk Tingkatkan Perekonomian Warga