Langgam.id - Makam Tehezokho Nduru (47), korban yang tewas dibunuh istrinya Sari Isa Laiya (46) dengan sebilah kapak pada 23 Juni 2019 lalu itu, akan dibongkar jajaran Kepolisian Resor (Polres) Dharmasraya.
Hal itu dinyatakan Kapolres Dharmasraya, AKBP Imran Amir. Menurutnya, pembongkaran makam korban dilakukan untuk keperluan penyidikan. Termasuk, langkah autopsi terhadap jasad korban itu sendiri.
“Betul, kami akan membongkar makam korban dalam waktu dekat. Pembongkaran makam itu akan dilakukan tim forensik untuk dilakukan autopsi," ujar Imran dihubungi langgam.id, Senin (2/9/2019).
Imran mengatakan, sampai saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Biddokkes Polda Sumbar. Pembongkaran makam korban dijadwalkan beberapa hari kedepan.
“Satu sampai dua hari mendatang tim yang akan melakukan pembongkaran makam korban ke Dharmasraya. Kami sudah koordinasi dan kini masih menunggu,” katanya.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan yang telah terjadi selama dua bulan tujuh hari ini, terungkap setelah adanya laporan masyarakat yang curiga dengan keberadaan korban yang tidak pernah kelihatan lagi. Hasil penyelidikan polisi, ternyata korban dibunuh dan jasadnya dikuburkan untuk menghilangkan jejak.
Korban tewas usai kepalanya dikapak sang istri. Korban terkapar dan langsung tewas di lokasi Kejadian. Setelah tewas, dua anak korban datang dan melihat ayahnya telah meninggal.
Istri korban memerintahkan kedua anaknya agar mengangkat jasad ayahnya untuk dikubur di belakang rumah. Kedua anak korban bernama Viki Nduru (24) dan Bagian Hati Nduru (20) itu turut menggali kuburan ayahnya.
"Untuk kedua anak korban ini masih kami periksa instensif untuk dimintai keteranganya. Jadi statusnya masih sebagai saksi. Sementara dalam kasus ini tersangka hanya satu orang yaitu ibunya," kata Imran.
Pelaku dan dua orang anaknya diamankan pihak kepolisian di kediamannya di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Minggu (1/9). Sampai saat ini, Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap anak pelaku. (Irwanda/RC)