Langgam.id - PT Paragon Technology and Innovation mengadakan kegiatan Wardah Inspiring Teacher (WIT) dengan kegiatan memberikan apresiasi kepada guru inspiratif di berbagai daerah dari Indonesia. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi guru dalam duni pendidikan.
Hal ini disampaikan Suci Hendrina, Head of Corporate Communication & CSR Paragon Technology and Innovation di hadapan 15 wartawan dari berbagai daerah di Indonesia lewat zoom meting, dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Batch angkatan ke 2 yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) berkolaborasi dengan PT Paragon Technology and Innovation, Rabu (9/6/2021).
Dijelaskannya, program diberikan untuk memberikan apresiasi kepada guru-guru inspiratif di Indonesia. Apresiasi diberikan dalam bentuk rangkaian pelatihan dengan tujuan meningkatkan inovasi dan kompetensi guru. Pendaftaran dapat dilakukan di halaman inspiringteacher.wardahbeauty.com
"Pendaftaran dapat dilakukan sampai tanggal 22 Juni, silahkan mendaftarkan diri atau silakan merekomendasikan guru untuk mendaftarkan dirinya," katanya.
Dengan kegiatan ini para guru diberikan materi strategi dalam pembelajaran campuran, merancang media pembelajaran merdeka belajar, dan membuat media pembelajaran merdeka belajar. Kegiatan direncanakan berlangsung dari bulan Juli hingga Desember 2021.
Dalam kegiatan ini guru akan diberikan pelatihan terkait membangun inovasi, identifikasi masalah, membuat prototipe untuk belajar bagi murid. Hasilnya nanti berorientasi kepada murid dan akan terus berdampak dalam jangka panjang.
"Mudahan-mudahan program ini bisa menciptakan guru inspiratif, diharapkan pada tahun 2021 ini bisa menyaring lebih banyak lagi mitra dan peeserta sehingga lebih banyak penggerak di daerahnya masing-masing," katanya.
WIT sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2017 dan sudah banyak alumninya yang tersebar di berbagai wilayah.
Sementara itu, Ketua Yayasan Guru Belajar (YGB) Budi Setiawan Muhammad yang menjadi mitra WIT mengatakan guru harus bisa memanfaatkan program dari Wardah. Sebab ada beberapa permasalahan guru dalam meningkat kompetensinya seperti ketergantungan kepada insentif, ketergantungan pada narasumber ahli, dan ketergantungan kepada kompetisi.
"Dengan kegiatan ini bisa bagaimana guru mampu membuat karya agar muridnya belajar, pada sisi lain itu membantu guru menyelesaikan persoalan dia. Membantu muridnya belajar,"katanya.
Menurutnya, suasana kebatinan saat di kelas tidak memusingkan. Kegiatan dibangun dengan semangat untuk membantu teman-teman antar guru agar membantu guru yang lain.
"Kegiatannya bagaimana mentrigger guru agar tidak bergantung dengan ahli yang sangat langka, bukan hanya pakar pendidikan tapi materi yang non mainstream," katanya.
Sementara itu, Ika Ayu Pratiwi yang merupakan guru TKIT Villa Mutiara Cinere dan alumni WIT 2020 mengatakan pelatihan yang diikuti tidak ada suasana kompetisi sama sekali. Semua guru saling mengisi dan berkoordinasi, walau caranya virtual zoom dan wag akibat Covid-19.
"Setelah pelatihan saya bisa menjadi menulis, dulu saya pikir susah sekali, ternyata tidak susah karena ada ilmunya dari pelatihan yang saya ikuti," katanya.
Dari pelatihan WIT juga dirinya l semakin mengembangkan media belajar. Media belajar yang didapatkan membuat anak anak menjadi senang dam tidak bosan. Ilmu itu didapatkan setelah mengikuti pelatihan dari wardah.
Alumni lainnya, Anggi Rizka Pustika, Guru Sekolah Dasar Bogem 02 Kalasan, Yogyakarta dan alumni WIT 2019 mengatakan proses belajar tidak berjalan sehari dua hari tetapi seterusnya hingga bertahun, sehingga menerapkan apa yang namanya long life eduction.
"Saat pelatihan kami belajar tampil percaya diri, misalnya menggunakan make up sederhana biar segar dan gak capek dan anak anak semangat belajar," katanya.
Dalam pelatihan dia belajar berbagai hal seperti thingking design. Selain itu manfaatnya juga terasa sampai sekarang, sebab ilmunya terus berkembang karena menjadi narasumber di berbagai kegiatan. Apalagi dirinya juga mendapat kesempatan berkunjung ke Selandia Baru dan melihat dunia pendidikan di sana. (Rahmadi/ABW)