Langgam.id - Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) berinisial FD (21) yang ditemukan meninggal dunia di indekos sudah dievakuasi polisi ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Almarhum disebutkan, pernah dirawat karena sakit kepala.
Dekan Fakultas Hukum Unibersitas Andalas Busyra Azheri membenarkan korban merupakan mahasiswanya. Korban diketahui pernah dirawat di rumah sakit.
"Keluhannya sakit kepala, dirawat seminggu yang lalu. Tapi almarhum tak betah di rumah sakit, dan meminta pulang. Akhirnya rawat jalan. Satu minggu ini sudah di kosan," kata Busyra, Minggu (8/3/2020).
Ia mengatakan, mahasiswa tersebut belakangan memang tidak masuk kuliah. Karena mengeluh sakit di kepala, ia sering mengkonsumsi obat untuk menghilangkan sakit.
"Almarhum ini memang asli Sawahlunto, tapi besar di Jakarta. Orang tuanya ada di Jakarta. Kami keluarga fakultas hukum turut berdukacita atas meninggalnya almarhum," tuturnya.
Sebelumnya, FD ditemukan meninggal dunia di indekos kawasan Jalan Bandes, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sabtu (7/3/2020) malam.
Menurut sepupu korban, Reofaldo (21), saudaranya merupakan mahasiswa fakultas hukum semester lima. Korban ditemukan meninggal dunia pertama sekali oleh rekannya.
"Saya komunikasi terakhir dua minggu yang lalu. Akhir-akhir ini tak pernah ngeluh sakit dia. Tapi tanggal 10 Januari kemarin dia sempat dirawat di Semen Padang Hospital," Reofaldo kepada langgam.id di lokasi kejadian.
Reofaldo menceritakan, saudaranya dirawat akibat berlebihan minum obat sakit kepala. Sepengetahuannya, selama kurun waktu dua hari korban menelan puluhan obat sakit kepala jenis panadol.
"Terakhir sakit karena berlebihan minum obat panadol. Dirawat di rumah sakit Semen Padang Hospital semalam untuk mengeluarkan dosis obatnya," ujarnya.
Reofaldo tidak mengetahui alasan saudaranya sampai berani menelan puluhan obat sakit kepala. Namum diakuinya korban sempat mengeluhkan sakit kepala sebulanan yang lalu.
"Tolong do, engggak sanggup, kepala sakit, itu pesannya ke saya pada bulan Januari itu. Orang tua saya yang menanganinya (waktu itu). Sekarang dia ditemukan meninggal pertama sekali sama temannya," tuturnya.
Baca juga : Mahasiswa Hukum Unand Meninggal di Indekos
Sementara itu Ketua RT 1 Kelurahan Limau Manis Asan Bahri mengungkapkan korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup. Namun ia tidak bisa secara rinci apakah adanya tanda kekerasan di tubuh korban.
"Saya hanya hanya Ketua RT di sini, dan dipanggil untuk menyaksikan karena dipanggil rekannya. Kondisi korban saya lihat tertelungkup. Saya lihat dari jauh saja," kata singkat. (Irwanda/SS)