Langgam.id - Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatra Barat (Sumbar), Moh. Sofian Asmirza, menilai mutu pendidikan di Sumbar masih rendah. Persoalan ini menjangkan masalah kompetensi guru, pengawas, kepala sekolah, pustakawan, dan arsiparis.
"Kita luput selama ini soal labor, pustakawan, dan arsiparis. Kalau guru sudah ada standar dan reguler kompetensinya untuk ditingkatkan," katanya saat membuka kegiatan Gebyar penjaminan mutu pendidikan tahun 2019 di LPMP Sumbar, Sabtu (14/12/2019).
Gebyar ini juga menggelar seminar nasional hari guru, diseminasi pemetaan mutu pendidikan, supervisi mutu pendidikan, dan sekolah model dan rujukan. Kegiatan diawali dengan pembukaan pada Jumat Sore 13 hingga berlanjut sampai 15 Desember 2019 di LPMP Sumbar.
Sofian meminta dinas pendidikan kabupaten dan kota di Sumbar untuk meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Dinas pendidikan menerima anggaran transfer dari pusat, salah satunya untuk kelengkapan sarana dan prasarana," katanya.
LPMP mengaku memetakan semua hal yang masih menjadi kekurangan di bidang pendidikan. Setelah itu, informasi tersebut diberikan ke UPT untuk melaksanakan meningkatkan kompetensi tersebut.
"Pemerintah daerah harus menyediakan dana yang 20 persen untuk pendidikan, ini tidak bisa ditawar. Kalau sekarang belum seragam, sebab masih ada daerah yang hanya memberikan 8 hingga 10 persen saja," katanya. (*/ICA)