Langgam.id - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) membatalkan rencana membuka sekolah belajar mengajar secara tatap muka pada 18 Augustus mendatang. Pembatalan karena daerah tersebut termasuk zona merah covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Bukittinggi Melfi Abra mengatakan berdasarkan hasil rapat satuan gugus tugas, Wali Kota bersama Forkompinda Bukittingi ditetapkan sebagai zona merah covid-19. Hal itu karena terjadinya peningkatan penyebaran virus covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
"Sementara berdasarkan surat keputusan empat menteri, syarat melakukan belajar tatap muka di sekolah adalah wilayah zona daerah itu kuning atau hijau," katanya Sabtu (15/8/2020).
Baca juga: Covid-19 di Bukittinggi Melonjak, Wako: Protokol Kesehatan Warga Longgar
Selain syarat zona, syarat pembelajaran tatap muka yang lain yaitu harus ada izin dari kepala daerah, persetujuan orang tua pelajar, dan kesiapan sekolah melaksanakan belajar tatap muka. Dari 4 syarat itu baru satu terpenuhi yaitu kesiapan sekolah.
"Jadi rencana kita pada 18 Agustus akan membuka sekolah untuk tingkat ,SLB, SD, SMP, SMK dan SMA, maka itu diundur sampai wilayah Bukittingi dinyatakan zona kuning atau hijau," katanya.
Disdik menurutnya belum dapat memprediksi kapan rencana membuka sekolah tatap muka baru bisa dimulai di Bukittinggi. Keputusan itu nantinya merujuk pada hasil koordinasi dengan gugus tugas dan peta risiko covid-19.
Pelajar saat ini melanjutkan belajar dari rumah secara daring atau luring. Belajar secara daring dilakukan lewat internet yang terhubung antara guru dan murid atau lewat paguyuban setiap kelas.
"Kita manfaatkan aplikasi seperti ruang guru, rumah belajar, atau aplikasi lain. Kita juga kerjasama dengan RRI dan TVRI, atau aplikasi lain, atau lewat laman yang tersedia di Kemendikbud," katanya.
Sedangkan, secara luring tersedia buku paket dan sejumlah fotokopi yang diperlukan untuk tugas sekolah. Tugas itu dapat diantar sekali seminggu ke sekolah. Diharapkan cara-cara tersebut dapat mencegah terjadinya penyebaran covid-19 di sekolah.
"Kita harapkan pelajar menjaga diri sesuai dengan protokol covid-19, kita ingatkan juga guru-guru bagi jika ada anak yang mengantarkan tugas agar mengatur alat pelindung diri, dan menjaga jarak, dan melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Seperti dikehatui, dalam tiga hari terakhir terjadi lonjakan kasus positif covid-19 di Bukittinggi. Setelah dua bulan bebas dari covid-19, dalam tiga hari terakahir ditemukan 15 kasus baru di wilayah itu. (Rahmadi/ABW)