Lirik dan Makna Lagu "Bareh Solok" Ciptaan Nuskan Syarief

Lirik dan Makna Lagu "Bareh Solok" Ciptaan Nuskan Syarief

Cover Kaset Elly Kasim. (Sumber: Ist)

Infolanggam- Lagu "Bareh Solok" adalah salah satu lagu daerah yang terkenal hingga luar Sumatra Barat. Lagu ini diciptakan oleh Nuskan Syarief pada era 60-an. Lagu ini pernah di populerkan oleh penyanyi minang legendaris Elly Kasim dan Ernie Djohan.

Solok merupakan salah satu daerah penghasil beras di Minangkabau yang terkenal dengan kualitas berasnya. Bahkan banyak orang dari rantau yang memesan beras ini untuk di konsumsi sehari-hari.

Selain dijelaskan dengan gamblang, lagu ini juga disertai dengan kiasan-kiasan tentang bagaimana rasa dari beras solok itu sendiri. Bahkan ada sebuah lirik yang menyebutkan "Indak nampak ondeh mak mintuo lalu" yang berarti saking enaknya saat makan dengan beras solok, mertua lewat di depan pun tidak terlihat.

Berikut lirik lagunya:
.
Bareh Solok tanak di dandang
Dipagatok ulam pario
Bunyi kulek cando badendang...
Dek ditingkah, si samba lado
.
Urang Sumpu jalan barampek
Di Singkarak singgah dahulu
Bareh baru makan jo pangek
Indak tampak, ondeh mak... mintuo lalu
.
Bareh Solok bareh tanamo...
Bareh Solok lamak rasonyo...
.
Sumber: Berbagai Sumber

Tag:

Baca Juga

29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
15 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
15 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
12 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
12 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
11 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
11 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
Berita terbaru dan terkini hari ini: Arief Muhammad buka rumah makan Payakumbuah Masakan Minag di Tangerang, Banten.
Arief Muhammad Buka Rumah Makan Padang di Tangerang, Lokasinya Bekas Restoran Nan Gombang
Langgam.id - Pemko Padang menerima Dana Insentif Daerah (DID) Tahun Anggaran (TA) 2022 senilai Rp24,3 miliar dari Kementerian Keuangan RI.
Hendri Septa untuk Pilkada Padang 2024, Revolt Institut: Peluang Besar, Popularitas Rendah