Langgam.id - Covid-19 menghadirkan banyak tantangan yang telah mempengaruhi kesehatan keuangan, kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi ini juga menjadi pelajaran berharga untuk memahami pengelolaan keuangan dan mengenali produk dan jasa keuangan, agar dapat mempersiapkan pengelolaan keuangan, sehingga di masa mendatang dapat lebih siap menghadapi situasi finansial yang tidak terduga secara efektif dan mencapai kebebasan finansial.
Survei yang dilakukan oleh McKinsey menyatakan, sekitar setengah dari konsumen yang memiliki kekhawatiran dengan pekerjaannya, ternyata hanya memiliki tabungan kurang dari empat bulan biaya hidup mereka. Survei tersebut juga menunjukan bahwa, kekhawatiran yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 menjadikan konsumen semakin ingin mengenal manajemen dan risiko-risiko keuangan.
Hal ini merupakan salah satu pelajaran berharga dari terjadinya pandemi Covid-19, sehingga mendorong Bank OCBC NISP semakin giat untuk melaksanakan program literasi dan inklusi keuangan.
“Bank OCBC NISP percaya bahwa masyarakat perlu memiliki literasi keuangan yang baik sedini mungkin. Jadi, walaupun hanya dengan nominal yang terjangkau, masyarakat dapat mengelola keuangan yang mereka miliki secara konsisten, sehingga menjadi lebih besar dan cepat mencapai kebebasan finansial," kata Ka Jit, Direktur OCBC NISP, Rabu (22/7/2020).
Menurutnya, program literasi dan juga inklusi keuangan menjadi penting. Bank OCBC NISP mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk ikut dalam Gerakan #SAVE20 by Nyala, yakni gerakan untuk memulai new habit di era next normal, dengan menabung dan berinvestasi dari nominal yang sangat terjangkau, mulai sebesar Rp20.000 setiap hari.
Program itu di-launching OCBC NISP yang dilakukan secara daring dengan menghadirkan penyanyi, Aurel Hermansyah sebagai narasumber dan salah satu Brand Ambassador Gerakan #SAVE20 by Nyala, Aurelie Moeremans.
Berdasarkan data produk manajemen keuangan di Bank OCBC NISP, jika nasabah mulai menabung dan berinvestasi dengan nilai Rp20.000 secara konsisten setiap hari dimulai dari umur 20 tahun, maka nasabah tersebut dapat memperoleh Rp3,7 miliar di usia pensiunnya.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dibanding jika nasabah baru mulai menabung dan berinvestasi di usia 35 tahun, walaupun dengan nominal yang lebih besar, yakni Rp70.000 setiap hari. Dengan angka tersebut nasabah baru mendapatkan hasil pengelolaan keuangan sebesar Rp2 miliar di usia masa pensiun.
Agar nasabah dapat memulai kebiasaan baru di era next normal, Bank OCBC NISP menghadirkan produk yang memungkinkan nasabah mulai menabung dan berinvestasi hanya dengan Rp20.000 setiap hari dengan memberikan pilihan, yaitu program TAKA (tabungan berjangka) tersedia dalam dua jenis yakni TAKA fix installment (pembukaan melalui cabang) dan TAKA Online (pembukaan melalui ONe Mobile) yang memungkinkan nasabah untuk mengumpulkan Rp20.000 per hari menjadi angsuran bulanan dengan set up autodebit di ONe Mobile.
Kemudian, reksadana berjangka dengan pembelian harian, mingguan, dan bulanan di ONe Mobile dengan nominal mulai dari Rp20.000.
“Untuk memenuhi kebutuhan dan karakter generasi muda, kami menyesuaikan produk agar lebih dapat dijangkau oleh nasabah. Bank OCBC NISP menjadi Bank pertama di Indonesia yang menghadirkan produk Reksa Dana Berjangka dengan pembelian Harian dan Mingguan. Reksa Dana Berjangka dan TAKA tersebut, serta beragam pilihan investasi lainnya dapat dengan mudah diakses oleh nasabah di ONe Mobile, yakni aplikasi mobile banking dari Bank OCBC NISP,” tutup Ka Jit. (rls/HF)