Leluasa Melihat Keanggunan Gunung Kerinci dari Kawasan Seribu Rumah Gadang

Leluasa Melihat Keanggunan Gunung Kerinci dari Kawasan Seribu Rumah Gadang

Foto: Dok. Protokol dan Humas Pemkab Solok Selatan

Langgam.id - Kawasan Seribu Rumah Gadang (SRG) bukan sekedar menyuguhkan lanskap rumah gadang yang membiak, melainkan juga menjadi titik melihat lanskap lebih luas alam raya Solok Selatan dan sekitarnya.

Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merampungkan pembangunan menara pandang (Songket) setinggi 32 meter di Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan.

Jika menara pandang ini sudah beroperasi, maka mata akan leluasa melihat keanggunan gunung api tertinggi di Asia Tenggara, Gunung Kerinci, yang terletak di perbatasan Sumatra Barat - Jambi.

Dalam masterplan Kawasan Seribu Rumah Gadang (SRG) juga dilakukan pemugaran 33 rumah gadang, penataan lanskap kawasan, dan pembangunan Menara Songket sebagai landmark dan pembangunan fasilitas-fasilitas untuk wisatawan.

Kabag Humas Kabupaten Solok Selatan Firdaus Firman, sebagaimana dicuplik dari Solok Selatan Info, menjelaskan, kawasan SRG dengan luas 26,3 hektare memiliki aset budaya luar biasa, terdiri dari ratusan benda cagar budaya yakni rumah gadang, masjid, surau dan makam posisinya berkelompok dimana sebagian di antaranya sudah berumur ratusan tahun.

Dari total rencana 33 rumah gadang yang akan dipugar, sejak 2019 hingga saat ini, 28 rumah gadang tengah dikerjakan. Pekerjaan revitalisasi ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 dengan anggaran APBN TA 2019-2020 sebesar Rp69,7 miliar.

Revitalisasi Kawasan SRG ini dimulai dari proses Identifikasi dan Inventarisasi Kerusakan Rumah Gadang hingga proses Perencanaan Rumah Gadang melibatkan tim dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), Johny Wongso, dan Tim dari Universitas Bung Hatta yang merupakan Arsitek Rumah Gadang.

Sedangkan untuk Perencanaan Penataan Kawasan melibatkan Yori Antar, IAI, dengan kontraktor pelaksana PT. Wisana Matra Karya dan konsultan perencana PT. Jakarta Konsultindo.

Revitalisasi Kawasan SRG ini meliputi pemugaran rumah gadang, pembangunan menara songket, bangunan pusat informasi dan kios souvenir, panggung dan ruang terbuka hijau serta pekerjaan mechanical, electrical, and plumbing (MEP) kawasan.

Lokasi Kawasan Saribu Rumah Gadang berjarak 147 km dari pusat Kota Padang dengan waktu tempuh sekitar 3,5-4 jam menggunakan kendaraan roda empat.

"Selain atraksi budaya, Solok Selatan juga memiliki keindahan alam dengan adanya Gunung Kerinci. Gunung api aktif tertinggi di Asia Tenggara ini bisa didaki dari Solok Selatan. Dari Kawasan Saribu Rumah Gadang, layer-layer lanskap gunung menjadi latar belakang yang mengagumkan," beber Firdaus. (Osh)

Baca Juga

Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, tersangka dalam kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, akan menjalani
Ombudsman Desak Polisi Ungkap Motif Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Barat menyebut insiden penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto
Kasus Penembakan Kasatreskrim Solsel, WALHI Sumbar Sebut Ini Tragedi Kejahatan Lingkungan
Martius resmi diusulkan menjadi ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan definitif untuk masa jabatan 2024-2029. Sementara David Tester
Martius Diusulkan Jadi Ketua DPRD Solok Selatan Definitif
APBD Perubahan 2024, Pemkab Solsel Patok Belanja Rp930 Miliar
APBD Perubahan 2024, Pemkab Solsel Patok Belanja Rp930 Miliar
Pemkab Solok Selatan membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (BP-CBP) tahap ketiga periode Agustus,
Kendalikan Inflasi, Pemkab Solsel Gelar Bazar Subsidi dan Pasar Murah
50 Warga Binaan Rutan Kelas II B Muara Labuh Terima Remisi
50 Warga Binaan Rutan Kelas II B Muara Labuh Terima Remisi