Lebaran dengan Air Mata

Lebaran dengan Air Mata

Dr. Abdullah Khusairi, MA, dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang (Foto: Dok. Abdullah Khusairi)

Suara takbir dan tahmid segera tiba. Bila terasa ada yang berdenyut di dada, itulah namanya keharuan telah tiba. Bila ada air mata menjadi anak sungai di pipi, itulah namanya kesyahduan yang tiba. Lebaran memang selalu memberikan momentum yang misterius jauh ke dalam batin. Keharuan dan kesyahduan di hari kemenangan adalah lumrah adanya. Ini menyangkut daya spiritualitas yang sangat misteri di dalam jiwa seseorang.

Lampiran GambarBisa jadi bagi seseorang yang sedang tidak berada dalam kondisi tersebut, karena suasana dan pikiran yang sedang berbeda akan menganggap air mata, yang berdenyut di dada sesuatu yang bersifat lebay, cengeng dan melow. Mengada-ada dan kepura-puraan. Bisa jadi itu benar, bagi yang tak pernah merasakan pahitnya perjuangan, pengorbanan, kekecewaan, kekalahan, bahkan kemenangan yang diraih dengan seluruh kekuatan sampai penghabisan!

Berterima kasihlah kepada Sang Khalik, karena telah diberikan air mata (lacrima). Melalui air mata, emosi yang tak pernah terperi selalu bisa diungkapkan. Baik suka maupun duka, hanya air mata bisa mengirim pesan kepada siapapun yang melihat. Menangislah bila tiba waktunya, itu baik bagi jiwa. Keluarkanlah air mata, itu tidak cengeng. Itu namanya emosional (emotional tears). Air mata tidak akan pernah habis karena menangis tetapi seluruh emosi lepas dibuatnya. Jangan ditahan, sakit nanti.

Bila takbir tahmid terdengar, keharuan segera tiba, sumbu sejarah di kepala akan bekerja mengingat segala hal yang pernah ada lalu tiada. Mengingat perubahan rona kehidupan, perjalanan, kedatangan dan kepergian orang-orang tercinta. Inilah sumber tangis dan air mata. Bisa jadi akan banyak yang menyimpannya, meyakin-yakinkan diri, mencoba menghibur diri, serta mencari tempat sepi lalu meluahkannya. Atau mencari bantal, tempat semua rasa ditumpahkan.

Suara takbir dan tahmid pertanda lebaran Idul Fitri telah tiba. Telah diumumkan, Minggu 24 Mei 2020 adalah hari jatuhnya 1 Syawal 1441 H. Kali ini lebaran yang tidak biasa. Ada wabah Covid-19, tidak boleh bertamu, tidak boleh shalat Id di lapangan dan masjid, tidak ada mudik, semuanya dibatasi dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Inilah lebaran yang akan mengoyak kantong air mata. Lebaran bagi perantau yang tak akan mencium aroma tanah di belakang rumah, aroma dapur emak, juga silaturrahmi handai taulan. Begitu lain lebaran kali ini, siapkanlah air mata.

Ada yang kuat, ada yang tidak menahan tangis. Tetapi takbir dan tahmid biasanya menyayat-nyayat jiwa. Jangankan yang perantau, pada lebaran tanpa ada Covid-19 saja, selalu ada yang meraung-raung karena lebaran tidak lagi didampingi orang-orang terkasih, kehilangan suami, isteri, anak, ayah, ibu dst. Takbir dan tahmid adalah pintu masuk ke zona sejarah ke dalam batin. Terasa sangat bohong bagi orang-orang beriman, bagi yang punya nurani, tidak meratapi kepergian ramadan, masa lalu, orang-orang terkasih, serta sejuta kenangan yang pernah hinggap di kepala tetapi ia tidak akan pernah kembali.

Bagi yang lolos dari PSBB bisa pulang kampung, kampung juga tak sebahagia biasa. Kampung mungkin juga akan sedikit lengang. Tidak seperti biasa. Lebaran tidak seperti setahun lalu atau yang sudah-sudah. Lebaran seperti bukan hari kemenangan, ia hari kekalahan bagi yang merasa kalah melawan hawa nafsu. Sebab perjuangan masih ada, masih perlu menyelamatkan sanak keluarga dari ancaman Covid-19. Seribu kali meyakini diri masih bebas dari wabah, tetapi ketakutan telah lama hinggap sejak PSBB dilakukan, kecuali bagi yang memang tak mau tahu dengan informasi. Ketika lebaran tidak seindah yang dibayangkan, pada waktu itulah mungkin air mata akan tumpah.

Ini bukan lebaran biasa, ini lebaran dengan air mata. Bukan pula air mata biasa. Air mata keperihan karena keadaan sudah cepat berubah. Atas kehendak Sang Khalik, suka cita hari kemenangan itu tak sepenuhnya diberikan kali ini. Mungkin sedikit saja, hanya bagi mereka yang benar-benar telah melawan hawa nafsu secara total. Tampaknya perjuangan harus sampai pada titik penghabisan, tidak boleh setengah-setengah, termasuk bersama melawan wabah. Wabah adalah peringatan bagi ummat manusia agar beriman dan bertaqwa (hadits). Menyadarkan, betapa tidak kuatnya akal manusia memerhitungkan kehebatan di luar dirinya. Selama ini, mungkin begitu abai, sombong, angkuh, dengan segala kehebatan di dalam diri, nyatanya begitu besar kekuatan di luar diri, di luar kemampuan manusia.

Begitulah, wabah telah membuat semua cepat berubah. Lebaran kali ini, lain dari biasa. Hari kemenangan harus ditunda, berjuanglah untuk tidak egois, berada di rumah saja, menjaga jarak, sering mungkin cuci tangan. Percayalah, di balik semua ini, kita akan diberi kemenangan lebih besar.

Selamat lebaran dengan air mata. Siapkan tisu banyak-banyak. Minal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. [*]


Dr. Abdullah Khusairi, MA, dosen di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang 

Baca Juga

Meski masa libur Lebaran 2024 telah selesai, namun tiket bus jurusan Padang-Jakarta untuk tanggal keberangkatan 19-20 April tetap habis
Berikut Tiket Bus Padang-Jakarta yang Masih Tersedia pada 21-23 April 2024
Pemerintah daerah dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatra Barat telah mempersiapkan sejumlah destinasi wisata unggulannya di momen libur .
3 Destinasi Wisata Unggulan Menarik di Solok Selatan saat Libur Lebaran, Apa Saja?
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah melakukan pengawasan terhadap produk makanan, minuman dan parsel di pusat perbelanjaan Transmart Padang, Jumat (5/4/2024)
Ramai Warga Belanja Jelang Lebaran, Mahyeldi: Cek Tanggal Kedaluwarsa dan Keutuhan Kemasan
Polsek Sungai Rumbai, Polres Dharmasraya, menurunkan personelnya untuk melakukan kegiatan patroli pada jam-jam rawan di Jalinsum.
Cegah Tindak Kriminal saat Arus Balik, Polsek Sungai Rumbai Turunkan Personel di Jalinsum
Menyambut para perantau yang pulang kampung pada libur Lebaran 2023, Pemko Padang akan menggelar Festival Muaro Padang.
Ada Festival Muaro Padang 2023 di Momen Libur Lebaran, Ini Jadwal dan Rangkaian Acaranya
Langgam.id - Dua pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgAPA) masih dirawat di RSUP M Djamil Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Wagub Sumbar Curhat ke Moeldoko Soal Peran RSUP M Djamil Saat Pandemi Covid-19