Langgam.id - Memasuki libur Lebaran 1440 Hijriah, tingkat hunian hotel di Sumatra Barat (Sumbar) masih lesu. Bahkan, sehari selepas Idul Fitri, tidak semua hotel di Ranah Minang terisi penuh oleh wisatawan maupun perantau mudik.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar Maulana Yusran mengatakan, salah satu pemicu melemahnya geliat hotel saat libur Lebaran tahun disebabkan mahalnya tiket pesawat. Sebab, mayoritas penghuni hotel saat libur adalah para wisatawan.
“Tahun ini memang kami sedikit droop. Penurunan sampai 30 persen, cukup tinggi penurunannya. Kenapa? Karena di tahun-tahun yang sebelumnya saat libur lebaran kita bicara ektra flight. Sedangkan tahun ini tidak ada ektra flight dan frekuensi penerbangan berkurang. Ini salah satu kendala," kata Maulana Yusran kepada langgam.id melalui telepon selulernya, Kamis (6/6/2019).
Maulana mengatakan, pengusahan hotel sangat mengeluhkan kenaikan tiket pesawat. Kepulangan perantau menggunakan jalur transportasi darat, tidak serta-merta meningkatkan hunian hotel.
"Jalur darat yang banyak digunakan oleh pemudik tidak terlalu efektif, apalagi cuti bersama hanya seminggu. Kalau mengunakan jalur darat, pemudik banyak menghabiskan waktu di jalan," kata dia.
"Kalau (mudik) dengan pesawat, bedanya waktu yang digunakan bisa maksimal,” sambung Maulana. Irwanda/RC)