Latih Jurnalis dengan Perludem dan AMSI, AJI Padang: Tantangan Pemilu 2024 Lebih Besar

Latih Jurnalis dengan Perludem dan AMSI, AJI Padang: Tantangan Pemilu 2024 Lebih Besar

Pelatihan Jurnalist untuk informasi Pemilu 2024. (Foto: Dok. Panitia)

Langgam.id - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang Aidil Ichlas menilai jurnalis akan menghadapi tantangan lebih besar pada Pemilu 2024. Hal tersebut, karena pesta demokrasi tersebut akan menjadi pertarungan yang juga besar.

Menurutnya, jurnalis pada tahun itu tidak hanya bertarung dalam memperoleh berita tetapi juga menghadapi misinformasi dan hoaks yang mudah meluas.

"Jika berkaca pada Pemilu 2019, banyak hoaks atau berita bohong yang bertebaran. Bahkan ada yang sampai terpecah belah pasca Pemilu tersebut," ujarnya, sebagaimana dirilis AJI Padang, Rabu (16/11/2022).

Aidil menilai perkubuan dalam Pemilu dapat memicu disinformasi. "Mungkin di Pemilu 2024 akan ada dua kubu lagi atau bisa tiga yang membuat penyebaran berita hoaks akan semakin masif. Oleh karena itu menurut saya, tantangan jurnalis pada Pemilu 2024 akan lebih besar lagi," katanya.

Hal tersebut ia sampaikan dalam pelatihan jurnalisme kepemiluan yang digelar Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) bersama Asosiasi Media Siber (AMSI) Sumatra Barat dan AJI Padang.
Pelatihan Jurnalistik  untuk informasi Pemilu 2024 yang sehat, berimbang dan inklusif itu digelar selama tiga hari, pada 15-17 November 2022 di Hotel Emersia, Batusangkar, Tanah Datar.

Menurut Aidil, kegiatan tersebut penting bagi jurnalis, khususnya di Sumatera Barat. Materi yang didapat para jurnalis nantinya bisa diterapkan menghadapi Pemilu 2024. "Saya yakin pelatihan ini akan membuka cakrawala jurnalis yang ada di Sumatera Barat dalam meliput isu Pemilu," katanya.

Bicara isu Pemilu, menurutnya, tidak hanya soal siapa calon yang bakal maju. "Tetapi bisa juga perihal suara kaum marjinal yang hak-haknya tidak diakomodir dalam penyelenggaraan pesta demokrasi," tuturnya.

Selain itu, tantangan dari jurnalis ialah melawan intervensi dari pemilik media yang terlibat dalam pertarungan politik. Berdasarkan catatan AJI, pada 2014 ada tiga media yang diintervensi habis-habisan oleh pemiliknya, sehingga berdampak kepada pemberitaannya.

Pelatihan tersebut diikuti 15 jurnalis yang berasal dari 15 media berbagai platform di Sumatera Barat, pelatihan tersebut terdiri atas tujuh sesi materi.

Pelatihan hari pertama diawali dengan seminar Prinsip Demokrasi dan Pemilu di Indonesia dan Tantangannya di Pemilu 2024, dengan pembicara pengamat pemilu dan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Didik Supriyanto.

Kemudian di hari kedua peserta diberikan materi sistem Pemilu dan penerapannya di Indonesia, aktor Pemilu dan dinamikanya di Indonesia dan materi manajemen Pemilu 2024.

Pada hari ketiga juga ada tiga materi yaitu, sistem penegakan hukum Pemilu di Indonesia, Tantangan dan Isu Krusial di Pemilu 2024 dan materi jurnalisme, berita, dan Pemilu: bagaimana di Pemilu 2024?.

Baca Juga: Perludem Dorong Jurnalis di Sumbar Liput Isu Pemilu Secara Mendalam

Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, selama ini dalam proses Pemilu di Indonesia hanya bicara soal calon yang akan bertarung. Padahal, proses tahapan Pemilu yang sedang berjalan juga perlu untuk diketahui oleh masyarakat.

Ia mengatakan, setiap tahapan Pemilu itu krusial untuk disampaikan kepada publik, misalnya tahap verifikasi partai politik yang sedang berjalan. "Selama ini kan kita bicara Pemilu di media lebih banyak soal kompetisinya, siapa calonnya. Padahal publik perlu tahu detail setiap tahapan," jelasnya.

Lalu, Nisa mencontohkan, seperti sekarang verifikasi faktual, publik perlu tahu apakah partai itu betul-betul menyerahkan data nama anggotanya dengan benar.

"Termasuk juga mendapatkan detail informasi kalau ada partai politik menyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU, itu kurangnya dimana, jumlahnya berapa. Menurut saya publik perlu tahu itu, ini data publik harus tahu," ujarnya.

Sehingga, nantinya media tidak hanya memberitakan tentang Pemilu saja tetapi sampai ke tahap proses. "Kami berharap teman-teman jurnalis bisa menggali isu krusial di setiap tahapan Pemilu," tuturnya.

Selain itu, dia juga berharap dengan diadakannya kegiatan ini, jurnalis dapat memberitakan secara komprehensif tentang Pemilu 2024, supaya publik mendapatkan berita yang valid. Jadi tidak ada ruang berita bohong atau hoaks serta diskomunikasi.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumatera Barat Alni menyampaikan, peraturan Bawaslu yang baru saja disahkan tentang Pengawasan Pemilu, satu di antaranya berisikan tentang peran media dalam proses pengawasan Pemilu.

"Jadi sangat penting peran media dalam proses pengawasan Pemilu, terutama pada tahun 2024 mendatang," pungkasnya. (*/SS)

Baca Juga

Sebanyak 11 kepala daerah mengajukan judicial review terhadap ketentuan Pasal 201 Ayat (7), (8) dan (9) Undang-Undang Pilkada Mahkamah
Ketua MK: Jumlah Permohonan PHPU 2024 Meningkat
Pancasila Sumbar Pilkada
PPP, Pemilu 2024 dan Politik Islam
Cerint Iralloza Tasya
Hasil Pileg DPD RI Sumbar, 2 Petahana Kembali ke Senayan
Pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh suara terbanyak di Sumatra Barat Pemilu 2024.
Hasil Pleno KPU, Anies-Muhaimin Unggul di Sumbar
PKS unggul sementara di pemilihan legislatif DPRD Sumbar daerah pemilihan (dapil) 3. Dapil ini meliputi dua daerah yaitu Kabupaten Agam
PKS Jadi Pemenang, Berikut 65 Caleg Terpilih DPRD Sumbar
Sisi Lain Pemilu 2024 ala Generasi milenial dan Gen Z
Sisi Lain Pemilu 2024 ala Generasi milenial dan Gen Z