InfoLanggam - Sebanyak tiga unit Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) skala IKK di Kabupaten Dharmasraya kini berhasil difungsikan kembali setelah lama terbengkalai.
Capaian ini diraih dalam waktu kurang dari empat bulan melalui kepemimpinan tanggap dan progresif Bupati Annisa Suci Ramadhani bersama Wakil Bupati Leli Arni.
SPAM yang telah kembali aktif berada di wilayah Sitiung, Sungai Duo, dan Koto Baru. Dua di antaranya sudah melayani masyarakat secara langsung, sementara SPAM Koto Baru masih dalam tahap pemantauan teknis karena baru dihidupkan.
Satu unit lainnya, yakni SPAM Batang Mimpi di Sungai Dareh, masih belum beroperasi karena keterbatasan daya listrik dan menunggu realisasi kenaikan daya melalui perubahan anggaran.
Jika seluruh SPAM dapat difungsikan sepenuhnya, maka sistem penyediaan air bersih ini akan mampu melayani sebanyak 1.103 rumah tangga di berbagai wilayah Dharmasraya.
Capaian ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya akses terhadap air bersih.
Plt Kepala Dinas PUPR Dharmasraya, Catur Ebyandri mengungkapkan bahwa seluruh SPAM sempat dalam kondisi tidak beroperasi sejak tahun lalu. Namun atas instruksi Bupati Annisa, empat unit SPAM tersebut langsung menjadi fokus Dinas PUPR Dharmasraya.
“Alhamdulillah, sekarang sudah ada tiga yang menyala. Ini menunjukkan bagaimana komitmen Ibu Bupati dan Ibu Wakil Bupati untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat,” jelasnya.
Selain empat unit SPAM skala IKK yang berada di bawah tanggung jawab Pemkab, terdapat satu unit SPAM lain yang hingga kini masih dikelola oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) V dan sedang diperbaiki.
Perbaikan unit tersebut, merupakan hasil lobi Bupati Annisa yang telah melakukan kunjungan kerja ke BWS V di awal masa jabatannya.
Unit yang terletak di IKK Pulau Punjung Intake Pulau Sawah tersebut akan semakin mendukung upaya penyediaan kebutuhan air bersih masyarakat ke depan.
Bupati Annisa menyampaikan bahwa air bersih adalah hak dasar masyarakat dan menjadi salah satu fokus utama pembangunan daerah.
“Kita tidak bisa menunggu terlalu lama ketika menyangkut kebutuhan mendasar. Kehadiran pemerintah harus dirasakan sampai ke rumah-rumah warga,” ujarnya. (*)