Langgam.id - Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan empat orang guru besar tetap pada Fakultas Teknik (FT) yang digelar di Gedung Convention Hall Unand Limau Manis, Kamis (24/6/2021).
Rektor Unand Prof Yuliandri mengatakan tahun ini, adalah perdana Unand melakukan pengukuhan guru besar, karena sebelumnya tertunda akibat pandemi Covid-19.
"Tahun ini pertama kali pengukuhan karena tertunda akibat pandemi. Kami (Unand) berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah guru besar, karena jumlahnya (guru besar) yang masih sedikit," katanya.
Saat ini, imbuhnya, Unand hanya memiliki 151 orang guru besar tetap, dari total sekitar 1.400 -an dosen. Apalagi, sudah banyak guru besar yang pensiun dan dalam proses pensiun, sehingga diperlukan regenerasi untuk meningkatkan persentase guru besar.
Yuliandri menyebutkan pihaknya mendorong para dosen yang telah memenuhi persyaratan untuk mengusulkan jabatan akademik sebagai guru besar.
“Dukungan itu berupa alokasi anggaran penelitian, pengabdian masyarakat, dan publikasi dalam rangka percepatan guru besar,” ujar Mantan Dekan Fakultas Hukum Unand itu.
Adapun, keempat guru besar yang dikukuhkan itu adalah Prof. Dr-Ing. Agus Sutanto, MT (Teknik Mesin), Prof. Ir. Nilda Tri Putri, MT, Phd, IPU (Teknik Industri), Prof. Dr.Eng. Ir. Jafril Tanjung, MT (Teknik Sipil) dan Prof. Dr.Eng. Fauzan, ST, MSc (Teknik Sipil).
Yuliandri mengucapkan selamat kepada keempat guru besar tetap fakultas teknik yang baru saja dikukuhkan dan berharap pengukuhan ini juga dapat menyemangati dan mendorong dosen-dosen yang sudah bergelar doktor untuk segera mempersiapkan pengusulan menjadi guru besar serta yang sudah ditetapkan sebagai guru besar agar juga menyegerakan pengukuhannya.
“Pengukuhan ini memang lebih bersifat seremonial akademik, tetapi dibalik itu juga terkandung simbol kemajuan dan peningkatan kualifikasi dosen Universitas Andalas,” sambungnya.
Ia menuturkan jabatan akademik tertinggi (guru besar) yang telah disandang tentunya agar terus mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kemajuan tridarma perguruan tinggi.
Rektor mengemukakan guru besar untuk terus berkarya mewujudkan cita-cita menjadikan Universitas Andalas sebagai universitas yang betul-betul menebar manfaat bagi kejayaan bangsa.
“Seorang guru besar bukanlah akhir dari pencapaian karir seorang dosen namun jabatan guru besar justru berkonsekuensi terhadap munculnya ladang pengabdian baru yang mesti dijalankan,” ungkapnya.
Dalam orasi ilmiah Prof. Agus Sutanto memaparkan tentang Manufaktur Zaman Now: Manufaktur Maya, Awan dan Hijau, sedangkan Prof. Jafril Tanjung menyampaikan Peranan Analisis Struktur Mengevaluasi Dampak Bencana Gempa Bumi terhadap Struktur Bangunan.
Prof. Nilda Tri Putri memaparkan tentang Total Quality Management : Sebuah Filosofi dan Model Bisnis dalam Membangun Budaya Mutu Organisasi, kemudian Prof. Fauzan menyampaikan Sistem Struktur Baja Komposit sebagai Alternatif Bangunan di Daerah Rawan Gempa dan Perkuatan (Retrofit) Struktur Bangunan Tahan Gempa.
Pengukuhan tersebut, dipimpin langsung oleh Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH, bersama Ketua Majelis Guru Besar (MGB) Prof. Dr. Fauzan Azima, MS, Sekretaris MGB Prof. Dr. Erizal Mukhtar, MS dan Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Ikhwana Elfitri. (r/hfs)