Kuartal II 2019: BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar Tumbuh Tinggi Hingga 5,6 Persen

Kuartal II 2019: BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar Tumbuh Tinggi Hingga 5,6 Persen

Wahyu Purnama A, Kepala Perwakilan BI Sumbar yang baru. Foto: smandatas

Langgam.id – Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Sumatra Barat pada kuartal kedua tahun ini bakal tumbuh melesat di kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen.

Wahyu Purnama A, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar menyebutkan ekonomi Sumbar diperkirakan bakal tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 4,78 persen.

“Ekonomi Sumbar di kuartal kedua diproyeksi tumbuh cukup tinggi karena meningkatnya aktivitas ekonomi selama masa perayaan hari besar keagamaan nasional (HBKN),” katanya, Kamis (24/5/2019).

Menurutnya, potensi pertumbuhan ekonomi Sumbar di pertengahan tahun ini atau pada kuartal II/2019 bakal meningkat signifikan yang didorong meningkatnya konsumsi rumah tangga saat Ramadan dan Lebaran.

Kemudian, pencairan THR, pencairan kenaikan gaji PNS dan TNI/Polri, berakhirnya masa wait and see selama pemilu, meningkatnya realisasi anggaran belanja modal pemerintah, meningkatnya pola realisasi anggaran pemerintah, dan pencairan anggaran pemilu.

Meski begitu, Wahyu mengingatkan potensi penghambat pertumbuhan ekonomi daerah itu juga masih ada, di antaranya masuknya masa puncak trek tanaman kepala sawit yang bakal membuat produksi turun.

Selain itu, juga belum kondusifnya kondisi ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, meningkatnya impor BBM untuk mengakomodir tingginya aktivitas transportasi dan perdagangan selama masa perayaan hari besar keagamaan.

Ia menuturkan tiga sektor utama pembentukan ekonomi Sumbar yakni pertanian, perdagangan dan transportasi diperkirakan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi.

Sektor pertanian yang porsinya mencapai 23 persen terhadap PDRB Sumbar diperkirakan bakal tumbuh 3,8 hingga 4,2 persen, sektor perdagangan dengan porsi 15 persen diproyeksi tumbuh 7,9 persen hingga 8,3 persen, dan sektor transportasi dengan porsi 13 persen diperkirakan tumbuh 8 persen hingga 8,4 persen.

“Sektor unggulan Sumbar yaitu pertanian, perdagangan dan transportasi diproyeksikan tumbuh cukup tinggi. Tetapi sektor konstruksi dan industri pengolahan juga mengalami perlambatan,” katanya.

Adapun, secara umum Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Sumbar tahun ini masih potensial tumbuh pada kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen.

“Perkiraan BI masih bisa tumbuh di kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan 2018 yang hanya 5,14 persen,” ujar Wahyu.

Menurutnya, masih tingginya potensi pertumbuhan ekonomi Sumbar didorong meningkatnya anggaran pemerintah pusat dan daerah terkait belanja modal, yang akan menggerakkan komponen investasi dan belanja pemerintah.

Begitu juga dengan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang akan meningkatkan belanja lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang kemudian diikuti meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Selain itu, masifnya belanja pembangunan infrastruktur yang meningkat hingga 133 persen dibandingkan tahun lalu tentu juga akan berkontribusi mendorong laju pertumbuhan.

Termasuk meningkatnya upah minimum provinsi (UMP) dan naiknya gaji aparatur sipil negara (ASN) yang berkontribusi meningkatkan konsumsi.

Untuk diketahui, laju pertumbuhan ekonomi Sumbar sepanjang tahun lalu atau 2018 hanya berada pada level 5,14 persen atau terendah sejak 2009, dan cenderung mengalami perlambatan.

Bank Indonesia menyatakan melambatnya pertumbuhan itu disebabkan turunnya pertumbuhan investasi dan anjloknya kinerja ekspor. Penurunan dua komponen itu juga diikuti melemahnya komsumsi rumah tangga.

“Perlu ada upaya ekstra untuk meningkatkan investasi dan memperbaiki kinerja ekspor, sehingga pertumbuhan ekonomi kembali meningkat,” kata Wahyu.

Baca Juga

BI Sumbar Buka Layanan Penukaran Uang Baru, Ini Lokasi dan Jadwalnya
BI Sumbar Buka Layanan Penukaran Uang Baru, Ini Lokasi dan Jadwalnya
BI Sumbar Luncurkan Serambi 2024, Siapkan Rp3,6 Triliun Uang Baru untuk Lebaran
BI Sumbar Luncurkan Serambi 2024, Siapkan Rp3,6 Triliun Uang Baru untuk Lebaran
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wahyu Wibawa mengungkap beberapa alasan yang menentukan tingkat adopsi varietas padi di
Tahun Lalu Ekonomi Sumbar Hanya 4,62 Persen, BI Sarankan 3 Kunci Dongkrak Pertumbuhan
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar Bisa Tumbuh 5,31 Persen Tahun Ini
BI Perkuat Kebijakan Moneter Jaga Stabilitas Nilai Tukar dan Tingkat Inflasi
BI Perkuat Kebijakan Moneter Jaga Stabilitas Nilai Tukar dan Tingkat Inflasi
BI Pertahankan BI-Rate 6 Persen, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Domestik
BI Pertahankan BI-Rate 6 Persen, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Domestik