KPK Gelar ACFFest2025 di Luak Limopuluah, Fajar Rillah Vesky-Desmar Ayudi jadi Pembicara

Langgam.id - Penulis dan jurnalis yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, M Fajar Rillah Vesky, bersama mantan Ketua KNPI Desmar Ayudi, dan sejarawan muda Randi Reimena menjadi pembicara dalam talkshow N.G.O.P.I.N.I (Ngobrol Pekan Ini).

Talkshow ini digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkolaborasi dengan Payakumbuh Youth Arte Committee (PYAC), dalam rangkaian Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2025 atau Festival Film Antikorupsi 2025.

Fajar Rillah Vesky bersama Desmar Ayudi dan Randi Reimena, menjadi narasumber dalam sesi diskusi "Film dan Politik di Indonesia". Selain sesi ini, juga ada sesi diskusi "Media Baru untuk Kampanye Antikorupsi" dengan pembicara Luthfi Saputra (garak.id) dan Pita Yuliza (pegiat media).

Serta sesi "Diskusi Film" dengan pembicara Husin M.Sn (Sutradara Film), Adri Yandi (Akademisi), Eko Doni Putra M.Sn (Sutradara Film, dan Vera Naldy SE MSI (penyuluh antikorupsi).

Dalam sesi diskusi "Film dan Politik di Indonesia" di JFS Cofffe Tanjungpati, Limapuluh Kota, Kamis malam (3/7/2025), Fajar Rillah Vesky mengapresiasi kiprah anak-anak muda Payakumbuh dan Limapuluh Kota yang tergabung dalam PYAC.

Hal ini karena dipercaya KPK sebagai satu dari delapan komunitas penyelenggara ACFFest2025 di Indonesia. Ini tentu karena PYAC dinilai KPK memiliki integritas baik dan barisan orang-orang baik harus terus diperpanjang.

"Jika tahun ini, teman-teman PYAC dipercaya KPK sebagai penyelenggara ACFFest2025. Tahun depan, kita dorong PYAC melahirkan film-film antikorupsi. Sehingga, film-film antikorupsi seperti film "Ketue", "Gara-Gara Mahdi" dan film-film sejenis yang dirilis KPK, juga ada yang lahir atau diproduksi teman-teman PYAC," ujarnya.

"Karena seperti disampaikan Bapak Film Indonesia asal Bukittinggi Usmar Ismail, film itu sudah lama digunakan oleh berbagai bangsa sebagai alat komunikasi yang ampuh," sambung Fajar Rillah Vesky.

Erat kaitanya dengan tema diskusi "Film dan Politik di Indonesia" yang digelar dalam rangkaian ACFFest2025, Fajar Rillah Vesky mendorong PYAC dan juga sineas-sineas lainnya yang berkolabarasi dengan KPK dalam pemutaran film antikorupsi, memproduksi film realistis dengan kondisi politik di Indonesia yang berbiaya tinggi. Karena politik berbiaya tinggi ini, telah memicu terjadinya praktik korupsi di Tanah Air.

"Politik di Indonesia hari ini adalah politik berbiaya tinggi yang memicu terjadinya praktik korupsi.
Sejauh ini, belum ada standar biaya kampanye atau batasan biaya kampanye yang diatur untuk calon legistlatif atau calon kepala daerah dalam Pemilu di Indonesia. Sehingga, pemilu lebih sering dimenangkan oleh mereka yang punya uang. Ini menarik dijadikan ide film antikorupsi. Dan perlu menjadi kajian oleh KPK," beber Fajar Vesky sambil menceritakan sejumlah pengalaman empirisnya.

Sementara, mantan Ketua KNPI Limapuluh Kota Desmar Ayudi dalam sesi diskusi yang sama, menjelaskan empat Pilar Kebangsaan yang mampu membuat Indonesia Emas 2045. Yakni, pemimpin yang adil, ulama yang berilmu, orang orang kaya yang dermawan, dan masyarakat yang bertakwa.

"Di samping itu sebagai generasi muda, kita harus mempersiapkan diri untuk belajar. Dan di laboratorium di organisasi pemuda, agar generasi muda matang dan siap menjadi Leader of Change yang mumpuni, mengisi pos-pos kekuasaan. Sehingga jabatan-jabatan penting pengembil kebijakan Bisa di isi anak anak muda yang produktif dan jauh dari korupsi," ucap Desmar Ayudu.

Sementara, sejarawan Randi Reimena, dalam diakusi yang dipandu Reskika Putri Pasund, menceritakan sejarah korupsi di Indonesia yang sudah dimulai sejak Kolonial Belanda. Randi juga menceritakan betapa massifnya korupsi dari zaman Orde Baru hingga saat kini.

Disisi lain, Koordinator Acara PYAC, Eko Doni Putra M.Sn menjelaskan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Anti-Corruption Film Festival Movie Day atau Festival Film Antikorupsi Dunia.

Khusus tahun 2025 ini, Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) , digelar KPK bersama delapan komunitas di 8 kabupaten/kota di Indonesia. Termasuk di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Dalam penyelenggaraan ACFFest 2025 di Payakumbuh dan Limapuluh Kota, dua daerah serumpun budaya yang disebut sebagai Luak Limopuluah, KPK berkolaborasi dengan Payakumbuh Youth Arte Committee (PYAC).

Dimana, KPK dan PYAC menggelar sejumlah kegiatan yang bekenaan dengan isu antikorupsi, integritas, dunia kreatif, dan anak muda, lewat media audio visual sebagai pintu masuknya.

"Tujuan utama kegiatan ini ialah penyebaran kesadaran antikorupsi di kalangan anak muda, khususnya generasi baru filmmaker yang tersebar di Payakumbuh Limapuluh Kota. Mereka adalah partisipan dalam rangkaian kegiatan ACFFest Movie Day 2025 yang berlangsung selama 6 hari, dari 1 hingga 6 Juli 2025, " kata Koordinator Acara PYAC, Eko Doni Putra M.Sn dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Dia menyebut, ACFFest2025 di Payakumbuh dan Limapuluh Kota diisi beberapa mata acara. Mulai dari talkshow N.G.O.P.I.N.I (Ngobrol Pekan Ini), pemutaran film dan diskusi, hingga pertunjukan musik.

"Semuanya, seperti disinggung tadi, menjadikan tema antikorupsi dan integritas sebagai isu utama," tulis Eko Doni Putra. (*)

Baca Juga

Warga Limapuluh Kota Sambut Kehadiran Jembatan Namang Hubungkan Payakumbuh-Suliki
Warga Limapuluh Kota Sambut Kehadiran Jembatan Namang Hubungkan Payakumbuh-Suliki
Alarm Integritas: Menyontek dan Plagiarisme Masih Membayangi Sekolah dan Kampus di Indonesia
Alarm Integritas: Menyontek dan Plagiarisme Masih Membayangi Sekolah dan Kampus di Indonesia
Seorang warga negara Norwegia bernama Gabriel Wilhelm Kieeland (71 tahun) ditemukan meninggal di aliran sungai di Nagari Pangkalan, Kecamatan
Bule Norwegia Meninggal Dunia di Limapuluh Kota, Diduga Jatuh dari Jembatan saat Bersepeda
Dinsos Sumbar menyalurkan ribuan kilogram beras reguler serta jenis kebutuhan logistik lain bagi warga terdampak banjir yang melanda
Pemprov Sumbar Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di 2 Daerah
Banjir dan longsor melanda Kabupaten Limapuluh Kota. Dua bencana tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan sejak Rabu hingga
Banjir dan Longsor Landa Limapuluh Kota, Akses Jalan Sumbar-Riau Sempat Terputus
Polisi menetapkan A, remaja 17 tahun ini sebagai tersangka atau anak berkonflik dengan hukum karena terbukti telah membakar rumah warga
Polisi Gadungan Berpangkat AKP Jadi Tersangka Kasus Bakar Rumah Warga