KPK: Bupati Solsel Tersangka dalam Kasus Korupsi Pembangunan Masjid dan Jembatan

KPK: Bupati Solsel Tersangka dalam Kasus Korupsi Pembangunan Masjid dan Jembatan

KPK menggeledah rumah pribadi Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, Kamis (25/4)

Langgam.id - Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan masjid agung dan jembatan.

Demikian dikatakan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di Gedung KPK, Selasa (7/5/2019) yang juga disiarkan langsung di akun resmi Twitter, Facebook dan Instagram KPK.

"KPK telah menyelesaikan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi. Sehingga, didapatkan bukti permulaan yang cukup, maka KPK meningkatkan perkara ini ke tingkat penyidikan," katanya.

Dalam proses penyidikan tersebut, KPK telah menetapkan dua tersangka. Atas nama sebagai penerima suap, yakni Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria dan pemberi, yaitu pemilik Grup Dempo MYK.

"Pada Januari 2018, MZ selaku bupati mendatangi pengusaha sekaligus kontraktor pemilik Grup Dempo yaitu MYK. (Kedatangan itu) untuk membicarakan paket dan pengerjaan pembangunan Masjid Agung Solok Selatan. Atas penawaran tersebut MYK menyatakan berminat," tutur Basaria.

Kemudian, pada Februari/Maret 2018, menurut Basaria, Muzni Zakaria kembali menawarkan paket pengerjaan pembangunan Jembatan Ampayan untuk dikerjakan oleh perusahaan MYK.

"Dari Januari - Maret 2018, baik secara langsung maupun tidak langsung MZ memerintahkan bawahannya agar paket pekerjaan tersebut diberikan kepada perusahaan atau dimenangkan oleh perusahaan yang digunakan MYK," katanya.

Muzni, menurut Basaria, beberapa kali meminta uang kepada MYK baik secara langsung maupun melalui perantara. "Diduga pemberian uang dari MYK yang telah terealisasi terkait proyek jembatan Ampayan berjumlah Rp460 juta. Dalam periode sampai dengan Juni 2018."

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp60 juta diserahkan kepada isteri Muzni dan Rp25 juta kepada Kasubag Protokol Pemkab untuk THR pegawai.

"Sementara, terkait proyek pembangunan masjid Solok Selatan, MYK juga telah memberikan uang kepada sejumlah bawahan MZ yang merupakan pejabat Solok Selatan sejumlah Rp315 juta," kata Basaria.

Dalam proses penyelidikan di KPK, menurut Basaria, Muzni Zakaria telah mengembalikan uang sebanyak Rp440 juta kepada KPK. "Saat ini (uang itu) dijadikan salah satu bagian barang bukti dalam perkara ini."

KPK, menurutnya, menghargai pengembalian tersebut serta sikap kooperatif dari pihak-pihak yang diperiksa secara hukum. "Meskipun tidak menghilangkan pertanggungjawaban pidananya," katanya.

Menurut Basaria, dalam penyidikan kasus ini, KPK juga telah mengeluarkan surat pelarangan ke luar negeri selama enam bulan kepada Dirjen Imigrasi untuk Muzni Zakaria dan MYK. (*/HM)

Baca Juga

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah kunjungi PT Supreme Energy-PTLP Muaro Laboh, Kabupaten Solok Selatan pada Sabtu (18/1/2025).
Kunjungi PT Supreme Energi di Solsel, Mahyeldi Dorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan
Damri di Solok Selatan Belum Kembali Beroperasi, Ini Penjelasan Pemda
Damri di Solok Selatan Belum Kembali Beroperasi, Ini Penjelasan Pemda
Ribuan peserta mengikuti Gowes Chapter III di Solok Selatan pada Sabtu (28/12/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu agenda penutup tahun
Ribuan Pesepeda Ikuti Gowes Chapter III di Solok Selatan
Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, tersangka dalam kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, akan menjalani
Ombudsman Desak Polisi Ungkap Motif Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Barat menyebut insiden penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto
Kasus Penembakan Kasatreskrim Solsel, WALHI Sumbar Sebut Ini Tragedi Kejahatan Lingkungan
Martius resmi diusulkan menjadi ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan definitif untuk masa jabatan 2024-2029. Sementara David Tester
Martius Diusulkan Jadi Ketua DPRD Solok Selatan Definitif