Langgam.id - Korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi hingga Selasa (5/12/2023) pagi sudah 13 orang. Dari jumlah tersebut, baru lima yang telah sampai ke rumah sakit, diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang Abdul Malik mengatakan, jumlah tersebut bertambah dua orang dari data sehari sebelumnya. “Total yang meninggal dunia saat ini 13 orang,” ujarnya, di pos kaki Gunung Marapi, Selasa pagi.
Abdul menyebutkan evakuasi saat ini mengalami kendala karena erupsi yang terus terjadi. Selain itu, abu vulkanik terus terun dengan cukup tebal.
“Saat ini abu vulkanik udah sampai kaki bukit, tentu menjadi penghalang tim. Kedua jalur akan dilalui (evakuasi) terjal dan licin,” kata dia.
Sebelumnya, lima pendaki meninggal dunia yang telah dievakuasi berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Sumbar. Dua di antara jenazah yang teridentifikasi merupakan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) bernama Muhammad Adan (21 tahun) dan Nazatra Adzin Mufadhal (22).
Sedangkan tiga jenazah lagi yakni bernama Muhammad Teguh Amanda (19) dan Muhammad Al Fikri (19 asal Kota Padang serta yang terakhir Nurva Afitri (27) asal Kabupten Padang Pariaman.
Kabiddokkes Polda Sumbar, Kombes Pol drg. Lisda Cancer mengungkapkan, kelima jenazah yang telah teridentifikasi ini diserahkan ke pihak kekurga. Mayoritas jenazah teridentifikasi melalui sidik jari.
“Proses identifikasi kebanyakan diketahui dari sidik jari jenazah. Kami ada tim Inafis yang mengunakan alat yang langsung terkoneksi database di KTP,” kata Lisda.
Ia menjelaskan lima kondisi jenazah dalam kondisi utuh. Meskipun mengalami luka bakar yang cukup serius.
"Beberapa ada yang luka bakar mencapai 50-60 persen. Luka bakar ini memang karena semburan hawa panas,” katanya. (Irwanda/SS)