Langgam.id - Pengerjaan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus digenjot oleh PT Hutama Karya (Persero) (HK), salah satunya mempercepat penyelesaian Jalan Tol Pekanbaru - Padang seksi 1 (Padang - Sicincin), bagian dari koridor pendukung yang nantinya akan meningkatkan konektivitas antar wilayah yaitu Provinsi Riau dengan Sumatera Barat.
Direktur Operasi III Koentjoro mengatakan, setelah mendapatkan dukungan dari stakeholder untuk pengadaan lahan, Hutama Karya memastikan kelanjutan proyek Jalan Tol Padang -Sicincin.
“Kami mengapresiasi dukungan para stakeholder terhadap akselerasi pengadaan lahan sehingga pembangunan dapat segera dilakukan. Sebagai langkah percepatan, Hutama Karya mengimplementasikan digitalisasi konstruksi diantaranya pada metode ‘perbaikan tanah lunak’ maupun ‘perlindungan lereng galian dalam’ agar proyek jalan tol dapat selesai tepat mutu dan waktu,” ujar Koentjoro, dalam siaran resmi, Rabu (15/3/2023).
Lebih lanjut Koentjoro menambahkan progres konstruksi hingga saat ini mencapai 32,11persen dan pengadaan lahan 84,58 persen dengan target penyelesaian pada triwulan II tahun 2024.
Dikutip dari Tempo.co, Senin (23/1) lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan peningkatan infrastruktur seperti JTTS memegang peranan penting agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.
“Kemajuan infrastruktur tentu buah dari sinergitas banyak pihak termasuk Kementerian PUPR, kami secara intens berkomunikasi untuk mengawal progres dari pembangunan JTTS.” ujar Erick.
Didesain Ramah Lingkungan dan Akan menjadi Tol Dengan Pemandangan Bukit Barisan
Jalan Tol Padang - Sicincin nantinya memiliki mainroad sepanjang 36,6 km, dengan jumlah lajur 2x2 lajur dan kecepatan rencana 80 km/jam. Untuk kelengkapan struktur, nantinya akan dilengkapi 16 main bridge, 2 (dua) overpass dan 2 (dua) gerbang tol dan fasilitas. Pada tol ini nantinya juga akan dilengkapi infrastruktur pendukung 2 (dua) rest area di sisi kiri dan kanan pada STA 23+000, yang dapat menjadi tempat istirahat bagi pengguna jalan tol.
Dalam pembangunanya, Hutama Karya mengusung konsep konstruksi berwawasan lingkungan salah satunya pengaplikasian greenery plan atau penghijauan di sisi kiri dan kanan jalan tol dalam Right of Way (RoW). Ini bukan yang pertama diterapkan oleh Hutama Karya khususnya pada jalan tol.
Hutama Karya juga menjadi pioneer dalam pengembangan infrastruktur yang memastikan keberlanjutan lingkungan seperti kehadiran terowongan perlintasan gajah di jalan tol Pekanbaru - Dumai yang kemudian menjadi rujukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk pengembangan infrastruktur di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dalam kegiatan site visit bersama Tim pembangunan jalan tol Padang - Sicincin pada hari Sabtu (4/3) lalu.
“Sesuai arahan Bapak Menteri PUPR adalah harus tetap menjaga dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan sekitarnya serta memperhatikan nilai estetika dengan landscaping yang bagus,” ujar Danang.
Lebih lanjut Kepala BPJT Danang Parikesit juga terus mendukung penyelesaian pembangunan jalan tol ini agar dapat difungsionalkan pada mudik lebaran maupun nataru tahun depan. Jika tersambung, jalan tol ini juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Contohnya seperti mempercepat distribusi dan menurunkan biaya logistik barang ataupun jasa dalam rangka mendukung perekonomian Provinsi Sumatra Barat.
Selain itu, jalan tol yang dikelilingi pesona alam perbukitan ini juga diharapkan dapat mendukung dari sektor pariwisata dari dan menuju Provinsi Sumatera Barat yang dikenal kaya akan budaya.
Hingga saat ini, Hutama Karya juga masih mengerjakan sejumlah ruas JTTS lainnya seperti Jalan Tol Sigli – Banda Aceh seksi 1, 5 dan 6, Jalan Tol Binjai Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan, Jalan Tol Indrapura – Kisaran, Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, Jalan Tol Pekanbaru – Padang seksi Bangkinang – Pangkalan Tahap 1 (Bangkinang – Koto Kampar) dan Jalan Tol Simpang Indralaya – Muara Enim seksi Simpang Indralaya – Prabumulih. (*/FS)