Komut Bank Nagari: Asesmen untuk Cadangan Calon Direksi

Lowongan Kerja Bank Nagari

Kantor pusat Bank Nagari (Foto: Ist)

Langgam.id – Manajemen PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari mengklaim asesmen yang dilakukan perseroan bertujuan untuk kaderisasi kepemimpinan dan menyiapkan cadangan untuk calon direksi yang kini tengah menjalani proses uji kepatutan dan kelaikan di Otoritas Jasa Keuangan.

Komisaris Utama, Hamdani mengakui perseroan menggelar asesmen atau uji kompetensi terhadap 46 orang kepala divisi, kepala cabang, dan pejabat Bank Nagari yang sebagian sudah memiliki sertifikat manajamen risiko atau BMSR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko) level 5.

“Tujuannya untuk kaderisasi dan (menyiapkan) cadangan calon direksi,” katanya, Rabu (15/1/2019).

Menurutnya, asesmen yang dilakukan manajemen Bank Nagari di internalnya sudah mendapat persetujuan pemegang saham, guna meningkatkan kompetensi pengelola bank dan mencari kader terbaik untuk memimpin bank tersebut di masa mendatang.

Apalagi, masih banyak kepala divisi dan pejabat di perbankan tersebut yang belum memiliki sertifikat BMSR level 5, sehingga dibutuhkan asesmen. Sebab, untuk menjadi anggota direksi bank, yang bersangkutan harus memiliki kompetensi dan mengantongi sertifikat tersebut.

“Jadi ini (dilakukan) sesuai kebutuhan. Jika yang diasesmen memenuhi syarat bisa menjadi cadangan calon direksi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bisa saja calon direksi yang diajukan Bank Nagari saat ini tidak lulus fit and proper test OJK, sehingga perlu disiapkan calon cadangan.

Untuk proses asesmen tersebut, pembiayaan dianggarkan oleh Bank Nagari dengan anggaran per orang sekitar Rp10 juta.

Sebelumnya, Ketua DPRD Sumbar Supardi mempertanyakan asesmen yang dilakukan manajemen Bank Nagari terhadap 46 orang tersebut, sebab calon direksi yang diajukan tengah mengikuti proses uji kepatutan dan kelaikan di OJK.

“Ini yang menjadi pertanyaan bagi DPRD, kenapa dibuka asesmen kedua. Sedangkan lima kandidat hasil asesmen pertama tengah melakukan tahap seleksi di OJK pusat,” katanya.

Ia meminta komisaris Bank Nagari melakukan proses asesmen dengan benar dan tidak diintervensi pihak manapun, sehingga calon direksi yang diajukan memiliki integritas tinggi dan bebas dari unsur politis.

Adapun, RUPS LB Bank Nagari pada 30 November 2019 lalu, mengajukan lima nama untuk mengisi jabatan direksi bank milik pemda Sumbar dan 19 kabupaten/kota itu untuk periode 2020-2024.

Lima nama yang diajukan tersebut adalah Muhamad Irsyad (Direktur Keuangan) diajukan menjadi Direktur Utama, Irwan Zuldani (Pemimpin Cabang Utama) diajukan menjadi Direktur Kredit dan Syariah, dan Indra Rivai (Pemimpin Divisi SDM) diajukan menjadi Direktur Keuangan.

Kemudian, Syafrizal (Direktur Operasional) tetap kembali diajukan menjadi Direktur Operasional dan Restu Wirawan (Pemimpin Divisi Kredit Komersial) diajukan menjadi Direktur Kepatuhan.

Kelimanya tidak secara otomatis bisa menduduki jabatan tersebut, sebab masih harus melewati proses di OJK. Jika ada yang tidak lulus, pemegang saham harus mengajukan kembali calon lain.

Baca Juga

Ekspansi ke Malaysia, Bank Nagari Jalin Kerjasama dengan SemuaPay
Ekspansi ke Malaysia, Bank Nagari Jalin Kerjasama dengan SemuaPay
Jabatan Gusti Chandra sebagai Direktur Kredit dan Syariah merangkap tugas Pjs Direktur Utama (Dirut) dan seluruh Direksi Bank Nagari,
Bank Nagari Siapkan Rp500 Miliar Ikut Danai Proyek Flyover Sitinjau Lauik
Audy Minta Bank Nagari Ikut Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik
Audy Minta Bank Nagari Ikut Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik
Ketua DPRD Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Muhidi mengajak generasi muda untuk meningkatkan ibadah agar terhindar dari persoalan sosia
Cegah Tawuran dan Narkoba, Ketua DPRD Sumbar Ajak Generasi Muda Tingkatkan Ibadah
Jabatan Gusti Chandra sebagai Direktur Kredit dan Syariah merangkap tugas Pjs Direktur Utama (Dirut) dan seluruh Direksi Bank Nagari,
Bank Nagari Ingatkan Nasabah NCM Corporate Waspadai Kejahatan Online
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, APBD berfungsi sebagai otoritasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi
Evi Yandri: Kondisi Ekonomi Global Tak Menentu, Penggunaan APBD Mesti Efektif dan Tepat Sasaran