Langgam.id - Festival 10 Ribu Bakcang Ayam dan Lamang Baluo resmi ditabuh, Kamis (6/6/2019). Gelaran untuk menyemarakkan libur Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah ini berpusat di kawasan Jalan Batang Arau, Kota Padang.
Ketua panitia Alam Gunawan mengatakan, ide festival ini bermula dari sekelompok kecil masyarakat etnis Tionghoa di perantauan memikirkan tentang apa yang akan diberikan untuk Kota Padang.
"Kota Padang memberikan banyak kenangan saat kecil dan masa-masa sekolah. Kami banyak yang sudah pergi merantau dan banyak yang sudah berhasil di perantauan," kata Alam.
Dari hasil diskusi itu, muncul gagasan membuat festival bakcang ayam dan lamang baluo ini. Kedua makanan tersebut adalah makanan khas masyarakat Tionghoa dan makanan khas Minangkabau.
"Kami juga targetkan festival 10.000 bakcang ayam dan lamang baluo masuk rekor Muri," katanya.
Pelaksanaanya sengaja di momentum Lebaran. Sebab, mayoritas perantau pulang kampung saat Hari Raya Idul Fitri. Secara tidak langsung, ini akan menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Padang dan perantau.
"Ini pertama kali di Indonesia. Kegiatan juga didukung Pemko Padang dan Kementerian Pariwisata," bebernya.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. "Kami mendukung sepenuhnya. Terimakasih pada seluruh panitia atas kerja kerasnya dalam menyukseskan acara ini," kata Mahyeldi saat membuka festival itu.
Mahyeldi berharap, festival ini bisa mempererat toleransi antar etnis di Kota Padang, terutama etnis Tionghoa dan Minangkabau.
Festival ini digelar selama dua hari hingga Jumat (7/6/2019). Beragam jenis kesenian yang akan ditampilkan untuk memanjakan masyarakat. Ada kesenian Minang dan Tionghoa, seperti; silat, tarian dan musik Minang, barongsai naga dan gambang.
Sedangkan pembagian bakcang dan lamang baluo akan diselenggarakan besok hari Jumat (7/6/2019). (Rahmadi/RC)