Kisah Kantor Arsitek Ridwan Kamil Saat Merancang Masjid Raya Sumbar

Kisah Kantor Arsitek Ridwan Kamil Saat Merancang Masjid Raya Sumbar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil identik dengan beberapa karya arsitek bangunan unik di Indonesia termasuk beberapa masjid. Meski tak mendesain langsung, ternyata Ridwan Kamil juga punya andil dalam merancang arsitektur Masjid Raya Sumbar lewat kantor arsitek yang digelutinya sebelum masuk dunia politik.

"Saya bukan yang mendesain secara langsung. Tapi, kantor kami yang menyelesaikan konsepnya. Alhamdulillah sukses," katanya, Kamis (21/2/2019).

Ia mengatakan hal itu di sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang diselenggarakan di Hotel Grand Inna Muara Padang.

Kantor arsitek Ridwan Kamil yang ia maksud, adalah Urbane Indonesia. "Yang mendesain Masjid Raya Sumatra Barat orang Jawa Barat, namanya Pak Rizal Muslimin. Sekarang beliau dosen di Australia. Hasilnya luar biasa membanggakan," katanya.

Rizal Muslimin, menurut RK, merancang bersama tim arsitek junior di kantornya dulu.

Rancangan Kantor Emil dipakai menjadi rancangan Masjid Raya setelah memenangkan sayembara yang waktu itu digelar Pemerintah Provinsi Sumbar.

Ridwan Kamil mengatakan, Masjid Raya Sumatra Barat adalah bukti ukhuwah Islamiah antara masyarakat Jawa Barat dan Sumatra Barat. "Saya berharap Masjid Raya Sumatra Barat tetap menjadi kebanggaan masyarakat Minang," katanya.

Masjid Raya dengan bentuk atapnya terinspirasi bangunan adat Minangkabau, rumah gadang. Masjid mulai dibangun pada 2007 di masa Gubernur Gamawan Fauzi dan selesai pada Januari 2018 pada masa Gubernur Irwan Prayitno.

Konsep masjid ini terinspirasi dari peristiwa perselisihan empat suku yang terjadi di Kota Mekkah, Arab Saudi pada zaman Rasulullah Muhammad SAW. Kala itu ada pertentangan mengenai pihak yang berhak memindahkan batu Hajar Aswad. Nabi Muhammad pun dengan bijak memutuskan untuk mengambil sebuah kain untuk memindahkan batu tersebut.

Kain yang terbentang ketika terjadi perselisihan dimana harus memindahkan batu Hajar Aswad oleh empat suku di sana dan Nabi Muhammad mengambil kain, bentangan kain yang ditengahnya ada batu Hajar Aswad ini melengkung, sehingga ketika keempat ujung kain ditarik membentuk siluet seperti yang nampak dari bentuk Masjid Raya Sumatera Barat. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

Nama Masjid Raya Sumbar yang berada di Kota Padang, akan segera bertambah menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Namanya Diabadikan untuk Masjid Raya Sumbar, Ini Biografi Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Segera Diresmikan, Mahyeldi Sebut Penambahan Nama Masjid Raya Sumbar Bawa Keberkahan Tersendiri
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Soal Penggantian Nama Masjid Raya Sumbar, Gubernur: Tidak Diganti, Hanya Dilengkapi
Mencermati analisis Statistik Pendidikan Indonesia yang diluncurkan Badan Pusat Statistik pada 2023 lalu, terutama jenjang perguruan tinggi.
Sebelum Masjid Raya Sumbar Berganti Nama
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menghadiri Indonesia Digital Conference 2023 memperoleh pertanyaan dari Ketua Umum AMSI.
Ini Nasihat Ridwan Kamil kepada Pemilih Muda
World Islamic Entrepreneurs Summit di Sumbar
10 Negara Dijadwalkan Hadiri World Islamic Entrepreneurs Summit di Sumbar