Langgam.id – Lelah menahan lapar seharian tak dirasakan Idris Febrian (35) ketika pelanggan mulai ramai mendatangi kiosnya, Selasa (18/3/2025) lalu. Ia begitu bersemangat melayani pelangganya meski waktu berbuka puasa kian dekat.
Satu persatu mereka dilayani dengan senyuman di kiosnya yang berukuran 2,5 x 3 meter di Jalan Olo Ladang, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat itu.
“Biasanya, kalau bulan Ramadan memang sore-sore begini baru ramai,” katanya bercerita kepada langgam.
Idris dengan sabar melayani permintaan pelanggan. Ada yang hanya membeli pulsa, ada yang minta ditransferkan uang, mengisi e-wallet, ada yang membayar tagihan air, dan macam-macam transaksi lainnya.
Dengan berbagai layanan transaksi itu, ia pelan-pelan mengumpulkan fee (pendapatan) rupiah demi rupiah untuk menambah pendapatan baginya di tengah kondisi ekonomi yang kian sulit saat ini.
Pria berkulit sawo matang itu menyebutkan rata-rata saat ini ia melayani sekitar 10-20 transaksi per hari. Memang masih kecil, tetapi ayah dua anak itu meyakini frekuensi transaksinya bakal terus meningkat.
Apalagi, di kawasan kiosnya masih banyak keluarga menengah ke bawah yang belum familiar menggunakan aplikasi perbankan maupun uang digital, sehingga masih membutuhkan jasa pihak ketiga dalam bertransaksi keuangan.
“Kebanyakan mereka (warga menengah ke bawah) tidak punya aplikasi perbankan. Tentu saja untuk pembayaran apa-apa lebih mudah lewat agen,” ujarnya.
Transaksi yang paling banyak diterimanya antara lain untuk pembelian pulsa handphone, pengisian token listrik, pembayaran tagihan air, tagihan cicilan kendaraan, isi saldo e-wallet, dan transfer uang.
Meski dekat dengan kantor pusat Bank Nagari yang berjarak tak sampai 1 kilometer dari kiosnya, Idris berpendapat warga setempat akan tetap lebih memilih bertransaksi ke agen, karena sudah kenal secara personal sehingga lebih dipercaya, dan tidak perlu pula harus antri di bank.
Makanya, ia mengaku beruntung bisa bergabung menjadi agen mitra Bank Nagari Link sejak pertengahan 2024 lalu. Menurutnya, dengan jadi agen ini membuka pintu rezeki baginya di tengah kesulitan ekonomi yang kian menghimpit.
Pria yang bekerja serabutan dan sudah menjalani usaha counter pulsa di Kawasan Olo Ladang sejak dua tahun lalu itu, merasakan betul pendapatannya dari penjualan voucher pulsa dan paket data tidak lagi menjanjikan seperti dulu. Mau tidak mau harus ada inovasi dan pengembangan usaha untuk menambah pendapatan.
Menjadi agen Bank Nagari Link atau program keagenan dari perusahaan perbankan lainnya merupakan salah satu pilihan untuk mencari sampingan atau tambahan pemasukan di tengah sulitnya mencari pekerjaan saat ini.
“Kalau sekarang rata-rata pendapatan dari agen (Bank Nagari Link) baru sekitar Rp1 juta per bulan. Karena saya kan juga baru (bergabung,red),” ujarnya.
Namun begitu, ia meyakini dengan kian dikenal kios serta berbagai layanan keuangan yang ada di tempatnya, maka transaksinya sebagai agen bank pun bakal kian meningkat. Secara tidak langsung juga meningkatkan penghasilannya.
Masih Besar Peluang Usaha Agen Bank
Peluang usaha agen bank atau yang dikenal dengan program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) masih terbuka lebar, mengingat belum semua bank mampu menjangkau daerah-daerah terpencil.
Bahkan di perkotaan sekalipun, masih banyak masyarakat yang belum terakses layanan perbankan, sehingga potensinya masih cukup terbuka lebar.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatra Barat Roni Nazra menyebutkan peluang program keagenan perbankan atau Laku Pandai di Sumatra Barat masih terbuka lebar, mengingat angka literasi dan inklusi keuangan juga masih tergolong rendah.
“Peluangnya (keagenan) masih terbuka lebar, karena masih banyak masyarakat di pelosok-pelosok yang belum tersentuh layanan perbankan,” katanya belum lama ini.
Data OJK mencatatkan angka inklusi keuangan di Sumbar pada 2024 sudah mencapai 76,88 persen, artinya hanya tinggal seperempat masyarakat Sumbar yang belum mendapatkan layanan keuangan.
Namun, angka literasi keuangannya hanya 40,7 persen, yang mengindikasikan masih lemahnya kemampaun masyarakat dalam mengelola keuangannya, sehingga perlu peran serta semua pihak untuk mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Progam Laku Pandai, yang dikenalkan otoritas lewat POJK Nomor 22 Tahun 2014 lalu memang ditujukan untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat yang belum merata. Umumnya, akses keuangan perbankan baru menyasar masyarakat perkotaan.
Sehingga, diperlukan perpanjangan tangan perbankan untuk menjangkau masyarakat di pelosok-pelosok negeri lewat agen Laku Pandai, mengingat keterbatasan bank dalam membuka kantor-kantor cabang.
Hasilnya, setelah peraturan itu diamandemen lewat POJK Nomor 1 Tahun 2022, maka sampai akhir tahun 2024 lalu, jumlah agen Laku Pandai sudah mencapai 1,6 juta di seluruh Indonesia yang dilaksanakan oleh 35 perbankan.
Sayangnya, keberadaan agen Laku Pandai ini masih didominasi di Pulau Jawa yang mencapai 60 persen lebih dari total agen. Makanya, OJK mendorong perbankan meningkatkan pertumbuhan agen secara lebih merata.
“Kita terus mendorong perbankan meningkatkan inklusi dan jangkauan ke masyarakat di nagari-nagari dengan mengoptimalkan program Laku Pandai. Termasuk Bank Nagari yang baru melakukan re-branding program ini,” katanya.
Re-branding Bank Nagari Link
Melihat peluang dan perkembangan industri perbankan yang kian dimanis, manajemen Bank Nagari melakukan branding ulang terhadap program Laku Pandai BPD tersebut pada Senin, 24 Februari 2025 lalu.

Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra mengatakan sejak mendapatkan izin OJK untuk program Laku Pandai pada 20 Maret 2020, bank kebanggaan masyarakat Sumbar itu sudah memiliki agen dengan nama Lapau Nagari.
Memasuki lima tahun berjalan, Bank Nagari ingin memperkuat citra, meningkatkan kolaborasi dan meningkatkan daya saing program tersebut, sehingga dilakukan re-branding dengan mengenalkan Agen Bank Nagari Link sebagai pengganti Lapau Nagari.
“Perubahan nama dan logo ini bagian untuk meningkatkan citra, sekaligus mengenalkan fitur layanan yang lebih lengkap,” kata Gusti.
Ia mengatakan saat ini Bank Nagari memiliki 4.407 agen yang tersebar di seluruh daerah di Sumatra Barat. Sepanjang 2024 lalu, layanan ini telah mencatat total 330.550 transaksi dengan nilai mencapai Rp538 miliar lebih.
Dengan perubahan logo ini, Agen Bank Nagari Link akan dilengkapi fitur layanan yang lengkap, termasuk layanan tarik tunai, setor tunai, pembukaan rekening BSA (basic saving account), transfer, pembelian, pembayaran tagihan, serta transaksi pembayaran uang kuliah.
“Jadi ini lebih lengkap. Kami buka kesempatan kepada masyarakat yang memenuhi syarat untuk menjadi Agen Bank Nagari Link,” kata Gusti.
Bahkan, sebagai bentuk apresiasi kepada mitra, Bank Nagari memberikan program penghargaan kepada agen terbaik dengan berbagai reward berupa perjalanan ke luar negeri.
Gusti mengharapkan dengan branding ulang dan berbagai program itu akan meningkatkan motivasi agen untuk memperluas jangkauan layanan dan transaksi.
“Harapan kami, masyarakat lebih mudah dalam mengakses dan bertransaksi menggunakan produk dan layanan Bank Nagari melalui agen-agen Bank Nagari yang tersebar di seluruh Sumbar. Dengan begitu, kebutuhan transaksi keuangan masyarakat dapat terpenuhi lebih cepat dan efisien," jelasnya.
Adapun, untuk menjadi agen Bank Nagari Link, syaratnya tidak lah sulit. Menjadi agen, bisa mendaftar secara pribadi (perorangan) atau badan hukum. Syaratnya, untuk perorangan yaitu surat permohonan menjadi agen, KTP, surat keterangan domisili, surat keterangan usaha/surat keterangan pengangkatan sebagai pegawai tetap, dan copy rekening tabungan.
Sedangkan, untuk agen berbadan hukum, syaratnya adalah surat permohonan menjadi agen, akta pendirian usaha beserta perubahan terakhir, izin-izin usaha, NPWP, identitas pengurus, laporan keuangan, dan fotocopy rekening.
Persyaratan tersebut, imbuh Gusti, tinggal diajukan ke kantor Bank Nagari terdekat, dan ikuti prosedurnya untuk diproses menjadi agen. Jika sudah resmi menjadi agen upayakan maksimal menjalankan usaha dengan meningkatkan transaksi agar peluang ini betul-betul mampu menjadi tambahan pendapatan sebagai usaha sampingan.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Dandy Indarto Seno menilai kebijakan rebranding Laku Pandai yang dilakukan Bank Nagari bakal berdampak positif untuk meningkatkan akses layanan keuangan di masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“BI selalu mendukung inisiatif seperti ini, karena dapat mempercepat inklusi keuangan dan memperluas akses transaksi digita di daerah,” ujarnya.
Ia mengharapkan dengan semakin masifnya jangkauan agen Bank Nagari Link akan semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan keuangan, sekaligus memupuk pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan transaksi non tunai.
Tentu saja, yang tak kalah penting, kehadiran program Agen Bank Nagari Link akan membuka peluang-peluang usaha baru yang memberikan pendapatan bagi masyarakat sebagai perpanjangan tangan perbankan.