Kibarkan Bendera Perang, Yulfadri Tantang Epyardi Asda di Pilkada Kabupaten Solok

Yulfadri Tantang Epyardi Asda | Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin. (Foto: Istimewa)

Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin. (Foto: Istimewa)

Langgam.id – Langkah politik Yulfadri Nurdin mulai kian jelas. Setelah lama digantung ‘indak batali’ oleh Epyardi Asda yang digadang-gadang maju sebagai bakal calon bupati, Yulfadri kini terang-terangan menyebut siap bertarung fair di panggung Pilkada 2020.

Menurut Wakil Bupati Solok periode 2016-2021 itu, sikap tersebut dilakukan setelah melakukan pertimbangan matang. Lebih-lebih setelah Epyardi menyebut tidak akan memiliki Yulfadri sebagai calon wakil bupatinya.

“Hari ini saya tegaskan, saya akan maju di Pilkada Solok 2020, dan siap melawan Epyardi Asda, sikap saya sudah final,” katanya kepada langgam.id, Minggu (9/8/2020) malam.

Sebelumnya, kata mantan anggota DPRD Sumbar itu, dia memang menaruh harapan besar kepada sosok Epyardi yang bercita-cita membangun Kabupaten Solok. Lebih-lebih setelah dia tidak lagi terpilih menjadi anggota DPR RI untuk periode ke-4 pada Pileg 2019 lalu.

Mendengar keinginan itu, kata kata Yulfadri, dia bahkan bersedia untuk menjadi ketua tim pemenangan. Sebab, dia mengganggap Epyardi aset Kabupaten Solok.

“Saya sangat kenal dengan sosok Epyardi Asda, makanya saya menyatakan mendukung beliau dan siap menjadi tim pemenangan. Saya tidak meminta untuk menjadi wakil beliau di Pilkada,” katanya.

Seiring berjalan waktu, Epyardi Asda justru memintanya untuk menjadi pendampingnya untuk Pilkada 2020. Semula, Yulfadri mengaku tidak merespon cepat tawaran itu. Namun karena didesak dan akhirnya dia pun bergerak ke masyarakat.

Semakin mendekati waktu pelaksanaan Pilkada, dinamika politik di Kabupaten Solok semakin berkembang liar. Sikap politik Epyardi Asda berubah di tengah jalan dan mencari kandidat alternatif bakal wakil bupati lain.

Puncaknya, beberapa waktu lalu, sekitar 19 Juli 2020, keluar pernyataan Epyardi Asda melalui media sosial Sekretaris Tim pemenangannya yang menyatakan bahwa, pasangan Epyardi Asda bukanlah Yulfadri Nurdin dan Gusrial Abbas serta Yondri Samin.

“Keputusan itu sudah final dari pak Epy dan begitu apa adanya. Kami atas pertimbangan, menyatakan juga tidak akan pernah bekerjasama lagi dengan Epyardi Asda,” tegasnya.

Menurut Yulfadri, keputusannya maju sebagai kandidat bupati bukanlah sikap emosional terhadap keputusan Epyardi Asda. Namun, berdasarkan rasa tanggungjawab untuk masyarakat Kabupaten Solok.

“Tokoh yang kontroversial, temperamental, dan suka membuat gaduh, sangat berbahaya untuk memimpin kabupaten Solok. Apalagi masyarakat kita tengah mengahadapi beban akibat pandemi, jangan lagi ditambah dengan kegaduhan-kegaduhan politik yang kurang santun,” katanya. (ICA)

Baca Juga

Polisi mulai melakukan penyelidikan mendalam kasus "glamping maut" yang menewaskan Cindy Desta Nanda (28) saat bulan madu bersama suaminya,
Polisi Mulai Selidiki Unsur Pidana di Kasus ‘Glamping Maut’: Kami Tegak Lurus
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Masyarakat di sekitar Gunung Talang dan pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak mendekati dan bermalam di sekitar kawah Gunung Talang
Aktivitas Gempa di Gunung Talang Turun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Cindy Desta Nanda (28), korban meninggal diduga akibat keracunan karbon monoksida saat glamping di Alahan Panjang, Kabupaten Solok,
Suami Hadiri Pemakaman Istri, Keluarga Ungkap Penyebab Gilang Kritis saat Glamping di Alahan Panjang
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus memperkuat komitmennya dalam memperluas konektivitas digital dan meningkatkan
Indosat Dukung Digitalisasi UMKM Batik dan Produk Lokal Solok: Perkuat Ekosistem Ekonomi Sumbar
Ilustrasi Karhutla
Karhutla di Kabupaten Solok Meningkat, Damkar Kekurangan Armada Pemadaman