Langgam.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Duski Samad menyayangkan masyarakat Sumatra Barat yang masih percaya konspirasi pandemi covid-19. Masyarakat diharapkan sadar bahwa covid-19 adalah sebuah musibah yang nyata dan dapat diatasi.
Menurut Duski, penambahan jumlah pasien positif setiap harinya dapat menjadi bukti bahwa covid-19 bukanlah sebuah konsiprasi. Melainkan sebuah realita yang harusnya dipandang dengan logika sehat.
“Yang dipersoalkan di pandemi ini, masyarakat yang masih melihat ini sebagai sebuah konspirasi. Kalau pun iya, itu kan sebabnya. Sekarang realitanya dia ada. Apa gunanya kita berdebat ini konspirasi sementara kawan-kawan kita sudah terpapar. Logikanya mesti sejalan dengan logika sehat,” ujar Duski saat berbincang dengan langgam.id, Rabu (07/10/2020).
Baca juga: 39,9 Persen Warga Sumbar Percaya Covid-19 Konspirasi, Ini Respon Gubernur
Sebelumnya dari hasil survei Spektrum Politika Institut diketahui sebanyak 39,9 persen masyarakat Sumbar percaya bahwa covid-19 adalah konspirasi. Menyikapi itu, Duski menyatakan bahwa mungkin saja kemunculan virus corona merupakan hasil rekayasa. Namun kenyataannya, orang yang terinfeksi semakin banyak.
“Mungkin saja awalnya bisa direkayasa orang, tapi sekarang faktanya dia (covid-19) kan ada. Kita terima sebagai sebuah fakta dan kita bersiap-siap menghadapinya, dengan cara mewaspadai menjaga kebersihan diri,” kata Duski.
Terlepas dari itu, pandemi covid-19 adalah musibah yang dapat diatasi. Untuk itu, upaya mematuhi protokol kesehatan perlu digencarkan.
“Ya musibah, tapi musibah tidak boleh diterima sebagai sebuah hal yang begitu saja, dia harus diupayakan. Berakhir dengan cara-cara disiplin terhadap protokol kesehatan,” ujarnya. (Fath/ABW)