• Masuk
  • Daftar
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Langgam.id
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
Langgam.id
Home Palanta

Ketua DPRD Sebut Penghapusan Honorer Akan Semakin Perparah Dunia Pendidikan di Sumbar

Rahmadi
05/07/2022 | 17:29 WIB
A A
Langgam.id - Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyebut kondisi dunia pendidikan masih kekurangan tenaga pendidik atau guru.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat memimpin upcara 1 abad Taman Siswa. (Foto: Dok. DPRD Sumbar)

Langgam.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Supardi menyebut kondisi dunia pendidikan masih kekurangan tenaga pendidik atau guru. Keadaan itu akan semakin diperparah dengan kebijakan penghapusan tenaga honorer.

Hal itu disampaikan Supardi saat memimpin upacara bendera peringatan satu abad Tamansiswa (Tamsis) di Halaman Universitas Tamsis, Minggu (3/6/2022).

Baca Juga

Kunker ke Riau, Komisi III DPRD Sumbar Pelajari Pola Pengembangan UMKM

Penyertaan Modal Kecil, DPRD Sumbar Ragukan Keseriusan Pemprov Konversi Bank Nagari

“Sumbar kekurangan tenaga pendidik, Kondisi tersebut akan memburuk, mereka terancam tidak mengajar dimana jutaan honorer yang diisi mayoritas guru akan dihapuskan pada tahun 2023 mendatang,” ujar Supardi.

Langgam.id - Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyebut kondisi dunia pendidikan masih kekurangan tenaga pendidik atau guru.

Dia melanjutkan, Tamsis merupakan salah satu unsur yang bertanggung jawab untuk memajukan dunia pendidikan di daerah.

Dia melihat, konsep-konsep pendidikan yang diwariskan oleh Ki Hadjar Dewantara dahulu sudah banyak terkikis seiring berjalannya waktu, salah satunya pendidikan memanusiakan manusia.

Hal itu, sebut Supardi, bertujuan untuk menciptakan individu yang independen, bijaksana dalam mengambil setiap keputusan dan penguasaan martabat berdemokrasi. Begitupun konsep belajar tiga dinding, hal ini mengacu pada bentuk ruang sekolah yang rata memiliki empat dinding.

“Ki Hajar menyarankan, ruang kelas hanya dibangun dengan tiga sisi dinding sedangkan satu sisi lainnya terbuka,” ungkapnya.

Filosofi ini mencerminkan, seharusnya tidak ada batas atau jarak antara dunia pendidikan di dalam kelas dengan realitas di luarnya. Dengan kata lain, sekolah sebaiknya tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga kemampuan lainnya. Sehingga, anak tidak hanya pandai secara akademik, tetapi juga mampu menerapkan ilmunya tersebut.

“Sekarang bisa kita lihat, tidak ada bangunan sekolah atau perguruan tinggi yang mengadopsi konsep tiga dinding tersebut,” jelasnya.

Langgam.id - Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyebut kondisi dunia pendidikan masih kekurangan tenaga pendidik atau guru.

Di sisi lain, Supardi juga menceritakan tentang sejarah panjang lembaga pendidikan Tamsis yang didirikan oleh KI Hadjar Dewantara dihadapan peserta upacara, seperti Ketua Yayasan Tamansiswa Padang, Rektor UNITAS Padang serta sivitas akademika dan para alumni lembaga pendidikan tersebut.

Dia menambahkan, dahulunya Sumbar juga memiliki banyak perguruan, sebut saja perguruan Sungai Pua hingga perguruan Diniyah. Pusat-Pusat pendidikan tersebut ada yang sudah tidak eksis, namun dahulunya mampu melahirkan tokoh-tokoh yang berkontribusi untuk kemerdekaan Indonesia, sebut saja Agus Salim hingga Buya Hamka.

“Tokoh-tokoh besar Indonesia adalah seorang pendidik, yaitu Buya Hamka, M Natsir, Agus Salim hingga KI Hajar Dewantara,” ucapnya.

Sementara itu, Majelis Cabang Taman Siswa Padang Ki. H. Irwandi Yusuf mengatakan, peringatan satu abad Tamsis merupakan momen melakukan refleksi kehadiran lembaga pendidikan ini untuk merdeka dari belenggu penjajah. Mengikis kebodohan, kemiskinan dan meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Taman Siswa hadir untuk melahirkan generasi pemimpin yang berbudi pekerti, cerdas, berkepribadian untuk kesejahteraan dan kejayaan bangsa Indonesia.

Langgam.id - Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyebut kondisi dunia pendidikan masih kekurangan tenaga pendidik atau guru.

Ki. H. Irwandi Yusuf menyatakan pelaksanaan peringatan HUT Tamansiswa di Sumbar akan dilaksanakan oleh Perhimpunan Keluarga Besar Taman Siswa (PKBTS) sebagai wadah yang resmi dari alumni (SMP  SMK, SMA dan Unitas) sesuai dengan aturan pasal 23 Peraturan Besar (Anggaran Dasar) Tamansiswa, tentang Organisasi yang ada dilingkungan Tamansiswa yaitu, Wanitas dan PKBTS.

“Kita ingin peringatan satu abad Taman Siswa di Sumbar memberi warna dan kebaikan dalam ikutserta mendorong memajukan pembangunan daerah,” ujarnya.

Baca juga: Bertemu Gubernur se-Sumatra, Mahyeldi Ajak Renungkan Lagi Soal Penghapusan Honorer

Panitia pelaksana  PKBTS  Sumbar mesti membuka diri dengan melibatkan semua potensi, elemen daerah dan insan Tamsis. Dan memaknai peringatan satu abad ini dapat melakukan, Gerakan Cinta Al-Qur’an (Lomba Tahfiz), Bazar dan Pameran, Gelar Budaya, Bakti Sosial dan hal-hal yang sesuai dengan potensi Sumbar yang berfilosofikan adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah. (Advetorial)

Editor: Zulfikar
Tags: DPRD SumbarKetua DPRD SumbarPenghapusan HonorerSupardi
BagikanTweetKirim

Baca Juga

Jajaran direksi Bank Nagari. [Foto: dok humas BN]

Selama Juli Cairkan Rp484 Miliar, Promo Turun Bunga Bank Nagari Lanjut di Bulan Agustus

31/07/2022 | 20:40 WIB
Pelatihan PNM

PNM Gelar Pelatihan untuk Nasabah Ultra Mikro Hingga Dapat NIB

30/07/2022 | 22:39 WIB
Langgam.id - Menjelang Rakernas ke-XV APEKSI, Wali Kota Padang, Hendri Septa terus meminta dukungan berbagai pihak.

Ketum Apkasi Sutan Riska Dukung Penuh Rakernas Apeksi ke-15 di Kota Padang

29/07/2022 | 22:44 WIB
Selesaikan masalah hak cipta, Wako Hendri Septa undang Fotografer Iggoy El Fitra. (Foto: Prokopim Pemko Padang)

Serius Hormati Hak Cipta, Wako Hendri Septa Undang Fotografer Iggoy El Fitra

27/07/2022 | 22:52 WIB

Discussion about this post

Terpopuler

Berita terbaru dan terkini hari ini: Arief Muhammad buka rumah makan Payakumbuah Masakan Minag di Tangerang, Banten.

Arief Muhammad Buka Rumah Makan Padang di Tangerang, Lokasinya Bekas Restoran Nan Gombang

01/06/2022 | 17:53 WIB
Dr. Zulfan Tadjoeddin, Associate Professor in Development Studies, Western Sydney University, Australia. (Foto: Dok Pribadi)

Ada Apa dengan Kapitalisme Religius (KR)?

30/07/2022 | 13:54 WIB
Sumatra Barat dan Pulau Sumatra. (Peta: openstreetmap.org)

15 Pahlawan Nasional dari Sumatra Barat

10/11/2020 | 16:33 WIB
Langgam.id - Mantan Bupati Kabupaten Mentawai, Yudas Sabaggalet menyebutkan Undang-undang Provinsi Sumbar tidak adil bagi Mentawai.

Yudas Sabaggalet Sebut UU Provinsi Sumbar Tak Adil Bagi Mentawai

01/08/2022 | 15:51 WIB
Langgam.id - Sejumlah organisasi pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mentawai Bersatu meminta UU Provinsi Sumbar direvisi.

Dinilai Diskriminatif, Aliansi Mentawai Bersatu Minta UU Provinsi Sumbar Direvisi

01/08/2022 | 15:13 WIB
Langgam.id

Berita  •  Khas  •  Palanta  •  Kolom

Ikuti Kami

Copyright 2019-2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Tentang  •  Kerjasama & Iklan  •  Pedoman Media Siber  •  Ketentuan Privasi  •  Indeks 

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • Masuk
  • Daftar

Copyright 2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Selamat datang

Silakan masuk ke akun anda

Forgotten Password? Daftar

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In