PalantaLanggam.id - "Ada Pak Kapolda". Begitu ucapan yang terlontar dari para pedagang yang berjualan di Pasar Lereng, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar). Kumisnya yang tebal menjadi ciri khas para pedagang menandai sosok Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal.
Sabtu (28/9/2019) nan sejuk, Jenderal bintang dua itu menyempatkan untuk berkeliling menikmati indahnya pemandangan di Kota Bukittinggi. Ia ditemani sang istri tercinta, Ny. Ade Fakhrizal. Ada juga Wakapolda Brigjen Pol Damisnur serta beberapa pejabat utama lainya.
Siang itu, rombongan jajaran Polda Sumbar beranjak dari Hotel Novotel dengan berjalan kaki bersama. Tanpa mengenakan pakaian dinas, Kapolda beserta yang lainnya merencanakan untuk menikmati makan siang dengan Nasi Kapau di Los Lambung, Pasar Lereng.
Irjen Pol Fakhrizal tampak begitu menikmati suasana indahnya Kota Bukittinggi. Ia juga tampak begitu mesra dengan sang istri tercinta. Genggaman tangannya, tak pernah lepas. Keduanya, serta pejabat lainnya, juga menyempatkan untuk berfoto bersama berlatar Jam Gadang.
“Kita foto dulu, Pak Wakapolda. Ayo sini sama-sama,” ucap Irjen Fakhrizal sembari meminta kepada anggota untuk memfoto dengan latar Jam Gadang.
Perjalanan santai kali ini terasa begitu hangat. Sesekali, masyarakat beserta para pedagang menyapa Kapolda yang langsung dibalas dengan senyuman serta jabatan tangan. Ada pula, masyarakat yang ingin berswafo bersama Kapolda beserta istri.
"Ada Pak Kapolda. Iya, itu yang berkumis tebal," bisik-bisik sesama pedagang saat Irjen Pol Fakhrizal memasuki Pasar Lereng.
Senyum Kapolda lepas tak hentinya. Begitupun lambaian tangannya menyapa hangat kepada setiap para pedagang yang berjualan. "Hallo ibu. Sehat, buk?," begitulah kata yang terus terlontar dari mulut Irjen Pol Fakhrizal.
Ia juga tidak sungkan-sungkan berbagi sedikit reziki kepada pedagang dan pengemis. Begitupun untuk dua kusir bendi yang saat itu sedang termenung menanti pelanggan.
Usai menyapa masyarakat, Kapolda beserta rombongan sampai ditujuan, yaitu Los Lambuang tempat para penjual Nasi Kapau. Ada puluhan pedagang yang berjualan Nasi Kapau di sini.
Namun, Irjen Pol Fakhrizal memilih Nasi Kapau Ni Er. Pemiliknya bernama Ernida yang telah puluhan tahun berjualan Nasi Kapau. Namun, siang itu Ni Er begitu sibuk melayani pelanggan. Menurut anaknya, Riki (25) Nasi Kapau milik orang tuanya telah berdiri kurang lebih 30 tahun.
Irjen Pol Fakhrizal mengakui Nasi Kapau Ni Er sudah menjadi langganan favoritnya sedari dulu. Bahkan, setiap ke Kota Bukittinggi, ia selalu mampir untuk melepas kerinduan menikmati Nasi Kapau.
"Ayo makan, dek. Makan, pilih aja tempat di mana mau makan," sapa Kapolda kepada wartawan langgam.id serta anggotanya yang lain.
Nasi Kapau adalah nasi ramas khas nagari Kapau, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, terdiri dari nasi, sambal, dan lauk pauk khas Kapau, gulai sayur nangka (cubadak), gulai tunjang (urat kaki kerbau atau sapi), gulai cangcang (tulang dan daging kerbau) gulai babek (babat) atau perut kerbau. Nasi kapau standar selalu dilengkapi gulai nangka ciri khas nasi kapau.
Gulai nangka tidak menggunakan banyak santan dan tidak terlalu kental. Gulai dicampur kacang panjang, kol, rebung, pakis, dan jengkol. Di samping gulai nangka, hampir seluruh lauk nasi kapau terdiri dari masakan daging-daging.
Seperti gulai usus (gulai tambunsu) campuran telur ayam dan tahu yang dimasukkan ke usus sapi (karena usus kerbau lebih keras), gulai ikan, gulai tunjang, ayam panggang, teri balado, tongkol balado, dendeng balado, goreng belut, dan sambal lado hijau. Lauk nasi Kapau lainnya berupa ayam goreng, ayam goreng hijau gulai ayam, rendang ayam, rendang daging. Beras nasi kapau harus bermutu tinggi, umumnya dikirim dari Bukittinggi dan Agam.
Lengan baju kemeja telah disisipkan, Kapolda begitu lahap menyantap Nasi Kapau. Ia mengaku ketagihan dan memuji kelezatan Nasi Kapau Ni Er. Siang itu, ia menyantap Nasi Kapau dengan lauk pauk kikil serta dendeng nan nikmat. (Irwanda/RC)