Langgam.id - Belakangan, sosok Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Cepi Noval, viral di media sosial (medsos). Penyebabnya, mantan Kapolres Padang Panjang ini, menangis sembari mengusap air mata seorang bocah perempuan penjual onde-onde.
Bocah itu bernama Larasantika yang berdomisili di Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar). Ia hadir saat acara pisah sambut AKBP Cepi Noval saat pindah tugas menjadi Kapolres Pesisir Selatan.
Larasantika sengaja hadir dalam kegiatan tersebut karena ia terharu akan berpisah dengan orang yang selama ini kerap memborong dagangannya. Momentum pertemuan AKBP Cepi dengan Larasantika di Mapolres Padang Panjang itu pun diabadikan dalam sebuah video dan foto yang akhirnya viral di medsos.
Kisah Cepi Noval dengan bocah penjual onde-onde ini membuat masyarakat ikut terharu dan salut dengan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1999 itu. Banyak warganet membagikan foto saat Cepi dan Larasantika sama-sama berlinangan air mata di hari terakhirnya berada di Polres Padang Panjang.
Kisah Kapolres dan bocah penjual onde-onde ini turut menggugah Deddy Corbuzier untuk mengundangnya di talk show Hitam Putih. Keduanya pun kembali bertemu Rabu (2/10/2019) malam di stasiun Televisi Trans 7.
Di Hitam Putih yang disiarkan langsung itu, Larasantika tampak hadir sendirian. Bocah itu mengenakan jaket dan celana hitam dengan memakai hijab. Setelah perkenalan, presenter yang baru saja bersyahadat itu menanyakan kepada Lasra. Katanya, jika seandainya AKBP Cepi Noval ada di acara itu, apa yang akan Laras sampaikan.
"Kalau misalnya, Pak Cepi Noval ada di sini, kamu mau ngomong apa?," tanya Dedi Corbuzier.
Dengan lugu Larasantika pun menjawab sambil mengucapkan terima kasih kepada AKBP Cepi Noval. Sebab, karena perwira menengah itulah ia bisa hadir di Hitam Putih dan menginjakkan kaki di Jakarta.
“Saya berterima kasih banyak kepada Bapak Kapolres Padang Panjang. Berkat beliau saya bisa hadir di sini," kata Larasantika disambut tepuk tangan penonton Hitam Putih.
Lantas, dengan gaya khasnya, pesulap itu kembali menanyakan, apakah Larasantika merasa kangen dengan AKBP Cepi Noval setelah pindah tugas ke Pesisir Selatan. Spontan, bocah tersebut menjawab dengan kata kangen.
“Kenapa kangen? pengen ketemu lagi. Kenapa mau ketemu lagi?,” Tanya Dedi Corbuzier yang dijawab Larasantika karena sayang dan ingin berjualan onde-onde kembali.
Deddy sengaja memancing pertanyaan itu karena memang sudah menyiapkan kejutan kedatangan AKBP Cepi Noval tanpa sepengetahuan Larasantika.
Dengan candaan, Deddy Corbuzier mengatakan, bahwa akan ada orang yang ingin mencoba onde-onde Larasantika. “Kita panggil pelanggan baru yang telah disiapkan. Soalnya dia penasaran se enak apa (onde-onde),” kata Deddy.
Pelanggan baru yang dimaksud lelaki berkepala pelontos itu ternyata Cepi Noval yang tiba-tiba muncul di studio Trans7. Larasantika pun terkejut bercampur haru.
Seketika ia bangkit dari kursi duduknya dan mengejar Cepi Noval sembari sungkeman dan memeluk Kapolres itu. “Ketemu lagi kita di sini, nak,” kata AKBP Cepi Noval dengan kecupan di kening Larasantika yang disambut riuh penonton.
Raut wajah Larasantika tampak menahan kesedihan saat kembali bertemu Cepi Noval. Deddy Corbuzier kemudian mempersilakan bocah tersebut duduk kemudian lagi-lagi Cepi mencium kening Larasantika. Suasana studio Trans7 mengharu biru dan penonton terbawa sedih.
“Sudah engga kangen lagi kan” Tanya Cepi Noval ke Larasantika.
Deddy Corbuzier mengaku sangat tertarik dengan kisah Larasantika dengan AKBP Cepi Noval. Menurutnya, tugas kepolisian begitu banyak, tapi bisa viral melalui hal sederhana yang luar biasa.
“Anda viral bukan membubarkan demo atau menangkap teroris. Anda viral karena membeli onde-onde, tapi efeknya luar biasa. Itu menurut saya indah sekali,” ungkap Deddy Corbuzier dengan rasa bangga.
Dedi Corbuzier yang penasaran dengan kisah Cepi Noval dengan Larasantika itu, menanyakan cerita awal pertemuan mereka berdua.
“Mas Deddy, saya menjadi Kapolres Padang Panjang mulai 16 Desember 2016. Selama satu tahun, saya main badminton di GOR, engga pernah ketemu dengan Larasantika. Baru di tahun 2017 Larasantika menawarkan dagangannya. Dulu bukan onde-onde tapi gorengan,” cerita Cepi.
Saat itu, kata Cepi, Larasantika meminta dirinya membeli gorengan yang dijualnya. Dengan candaan, AKBP Cepi Noval menanyakan gorengannya enak atau tidak.
“Saya candain, memang saya senang dengan anak kecil,” kenangnya.
Di pertengahan bercerita, Deddy sempat memotong pembicaraannya. Ia menanyakan, apakah AKBP Cepi Noval saat bertemu Larasantika memakai seragam kepolisian.
“Engga pakai baju dinas, kayak orang biasa. Pakai celana pendek. Kostum badminton. Kemudian saat candain Larasantika, dia bercerita jualan pulang sekolah sampai menjelang magrib. Saya tanya, sisa berapa, masih banyak. Dari situ, hati saya terenyuh dan terpanggil. Akhirnya saya borong semuanya,” ujarnya.
Sejak saat itulah, terang Cepi yang berkisah dengan raut sedih, terjadi kesepakatan dirinya dengan Larasantika. Jika dagangannya tidak laku terjual, cari dia dan jual kepadanya.
“Maaf Pak, saya potong. Bapak kan polisi, pangkat tinggi. Bapak cerita tapi mata bapak merah barusan,” potong Deddy.
AKBP Cepi Noval pun langsung menjawab pertanyaan Deddy. Katanya, ia tak kuasa menahan kesedihan kala pertama berjumpa dengan bocah penjual onde-onde itu.
Ia merasa tergugah dengan apa yang dijalani Larasantika. Di usia belia dan masih duduk di sekolah dasar (SD), ia mampu membantu ekonomi keluarga.
“Saya memang hidup dengan keluarga yang tidak berada. Saya dulu dari kecil sama orang tua selalu pagi-pagi datang ke pasar, buka kedai orang tua. Selesai buka kedai, papa datang baru saya berangkat sekolah," kenangnya.
Bagi Cepi, perjuangan Larasantika yang berjualan dengan tetap bersekolah mengembalikan ingatannya berpuluh-puluh tahun ke belakang, bahwa ia pernah melakukan hal itu, meski tidak berjaja disepanjang jalan.
“Manusia kalau ingin sukses dilihat dari awal kecilnya. Bukan dari orang tuanya siapa, tapi perjuangan dia dari kecil. Itu yang saya nilai, prosesnya," ucap AKBP Cepi Noval.
Deddy juga menanyakan, apakah Cepi mengetahui kisahnya itu akan viral dijagat medsos. Ia pun menjawab, baru tahu melalui WhatsApp, bahwa foto dak videonya menangis bersama Larasantika viral di medsos.
“Ada yang memvideokan dan foto. Saya lihat lagi, ternyata (Larasantika). Saya engga tahan (nangis), kalau berhadapan dengan anak kecil yang perjuangannya luar biasa,” katanya sembari ditanya Dedi Corbuzier apakah hal tersebut merupakan tugas kepolisian.
"Insyaallah. Tugas polisi selain menjaga kamtibmas, kita (polisi) juga sebagai pelayanan masyarakat, itu yang saya terapkan betul,” tegasnya.
Cepi Noval berharap, Larasantika bisa mewujudkan cita-citanya menjadi dokter. Dia pun mengakui jika cita-cita sama dengan Laras semasa kecil. Namun, setelah ikut paskibraka, cita-citanya berubah haluan menjadi Akabri.
“Ada empat pilihan, disuruh milih, ternyata alhamdulillah Allah SWT merestui menjadi polisi. Inilah saya, sesuai dengan amanah papa (almarhum), harus bisa menjadi polisi yang amanah dan polisi islami. Ini yang saya laksanakan mas Deddy," katanya.
Dedi Corbuzier kemudian memuji Cepi Noval. Ia berpendapat, dengan perbuatan yang terpuji dan sederhana membuat Cepi Noval bisa sampai di status sekarang.
"Mudah-mudahan bisa menginspirasi banyak orang. Saya jujur ingin mengatakan yang viral adalah hal sederhana. Tapi efeknya luar biasa untuk menjadi contoh semua orang," tutup Dedi Corbuzier. (Irwanda/RC)