Kerugian Negara dalam Kasus Dugaan Korupsi Unand Capai Rp3,5 Miliar

Kasus dugaan korupsi pengadaan alat laboratrium Universitas Andalas (Unand) menimbulkan kerugian negara mencapai Rp3,571 miliar

Kasus dugaan korupsi pengadaan alat laboratrium Universitas Andalas (Unand) menimbulkan kerugian negara mencapai Rp3,571 miliar

LANGGAM.ID — Kasus dugaan korupsi pengadaan alat laboratrium Universitas Andalas (Unand) menimbulkan kerugian negara mencapai Rp3,571 miliar. Kasus rasuah ini menyeret Mantan Wakil Rektor I Unand Dachriyanus ditetapkan sebagai tersangka.

Kerugian negara tersebut berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK RI 69/LHP/XXI/11/2024/tanggal 19 November 2024. Hasil pemeriksaan menemukan selisih harga atas dugaan mark up , dan indikasi pelanggaran prosedur dari pengadaan proyek tersebut yang menimbulkan kerugian negara senilai Rp3.571.692.735,20. 

Dalam kasus ini, Polresta Padang menyita 90 berkas sebagai barang bukti. Diantaranya, slip aplikasi pengiriman Uang dari CV Tri Karya senilai RP.58.515.600,  Invoice nomor 21502531, tanggal 10 Desember 2019 dengan total uang sebesar Rp 1.705.011.000.

Kemudian juga ada berkas fotocopy yang dilegalisir  dokumen Quotation nomor QDA 19101411 tanggal 14 Oktober 2019 kepada CV. Tri Karya Up  dengan Grand Total Rp5.873.927.400. Fotocopy yang dilegalisir dokumen rekening giro Bank BNI nomor rekening 5555806863 periode tanggal 01/11/2019 sampai dengan 30/11/2019 transaksi tanggal 21/11/2019 sebesar Rp914.488.038.

Berdasarkan temuan itu, Polresta Padang menetapkan Dachriyanus yang merupakan Wakil Rektor 1 Unand Bidang Akademik 2016-2020 beserta 10 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka. 

Universitas Andalas menyatakan menghormati dan mendukung proses hukum yang berjalan terkait kasus dugaan korupsi. “Dalam kesempatan ini Unand ingin menegaskan bahwa integritas publik dan akuntabilitas adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. Kami percaya proses hukum yang objektif, adil dan profesional akan memberikan kejelasan,” kata Sekretaris Unand, Aidinil Zetra. (fx)

Baca Juga

Tim SAR mengevakuasi korban galodo di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. IST
Perkembangan Korban Bencana Banjir di Sumbar: 166 Meninggal Dunia, 111 Masih Hilang
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Korban Meninggal Banjir Bandang Sumbar Teridentifikasi 148 Orang
Tim SAR mengevakuasi korban galodo di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. IST
Perkembangan Terkini Korban Bencana di Sumbar: 129 Meninggal Dunia dan 86 Masih Dinyatakan Hilang
Semen Padang FC Resmi Tunjuk Yeyen Tumena sebagai Direktur Teknik
Semen Padang FC Resmi Tunjuk Yeyen Tumena sebagai Direktur Teknik
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Sumbar Catat 90 Korban Meninggal, BNPB Percepat Operasi Darurat di Tiga Provinsi
Total kerugian sementara akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Sumbar mencapai Rp1 triliun lebih. Hal itu diketahui dari data yang
BPBD Evakuasi 16 Jenazah Korban Galodo Silaing Jembatan Kembar