Langgam.id - Perputaran uang diperkirakan mencapai miliaran rupiah imbas dari kepulangan perantau Kabupaten Agam yang berkisar belasan ribu orang pada momentum Idul Fitri 1444 Hijriyah/2023 Masehi.
Ketua Umum Badan Koordinasi (Bakor) Perantau Kabupaten Agam Zefri menyebutkan, meski belum ada data pasti terkait jumlah perantau maupun diaspora dari Agam, namun berdasarkan data kependudukan dapat dibuat simulasi untuk memperkirakan jumlah masyarakat Agam yang berada di rantau.
Berdasarkan sensus tahun 2010 jumlah masyarakat Sumatera Barat yang bermukim di dalam dan luar provinsi lebih dari 8 juta jiwa. Merujuk pada data jumlah masyarakat Sumatera Barat pada tahun 2010 sebanyak 4,83 juta jiwa.
“Jika perhitungan yang sama diberlakukan pada Kabupaten Agam maka dapat diperkirakan masyarakat Agam yang berada di perantauan saat ini sekitar 500.000 jiwa,” katanya, sebagaimana dicuplik dari AMCNews, Kamis (27/4/2023).
Dari jumlah tersebut lanjutnya, secara kuantitas perantau Agam yang mudik ke kampung halaman pada tahun ini diperkirakan sebanyak 544 KK atau sekitar 15.000 lebih jiwa.
“Jumlah tersebut tentunya dapat dipandang sebagai potensi yang besar jika dikelola dengan cermat, khususnya dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Agam,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya memprediksi jumlah perantau Agam yang bakal mudik tahun depan mencapai 60 persen dari total perantau.
Dr Zefri menyebut, kepulangan perantau ke kampungan halaman memberi dampak terhadap perekonomian masyarakat. Diprediksi, uang yang dibawa perantau ke Agam mencapai miliaran rupiah.
“Jika 1 KK dirata-ratakan berbelanja Rp2 juta selama di kampung, bisa diprediksi berapa miliar perputaran uang di Agam,” pungkasnya. (YH)