Langgam.id - Kementerian Kesehatan RI memastikan bahwa tidak ada kaitannya antara penyakit gagal ginjal pada anak dengan vaksinasi atau Virus Corona (Covid-19).
"Sampai saat ini, kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19 maupun infeksi Virus Corona," ujar Juru Bicara (Jubir) Kemenkes, dr. M Syahril dikutip dari situs resmi milik Kemenkes, Jumat (21/10/2022).
Menurut Syahril, hingga saat ini Kemnekes masih terus melakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak. Meski begitu, upaya penelusuran kasus gagal ginjal akut terus dilakukan Kemenkes dengan menggandeng para ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor.
Penyelidikan epidemologi, kata Syahril, dilakukan dengan mengawasi dan memeriksa untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Pemeriksaan mencakup swab tenggorokan, swab anus, pemeriksaan darah dan kemungkinan intoksifikasi.
"Kemenkes bersama tim juga tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah di derita 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Harapan, hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya," ungkap Syahril.
Syahril menyebut, bahwa Kemenkes juga telah meminta fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya gagal ginjal pada anak dengan aktif melaporkan setiap kasus yang mengarah pada gagal ginjal akut.
Lebih lanjut dijelaskan Syahril, sebagai bentuk kewaspadaan dini, Kemenkes meminta masyarakat, terutama orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk aktif memantau gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut, seperti penurunan volume urine yang dikeluarkan, demam selama 14 hari, gejala ISPA, dan gejala infeksi saluran cerna.
Baca juga: Dinkes Sumbar Catat 22 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut Misterius, 12 Meninggal Dunia
"Gagal ginjal akut pada anak ini memiliki gejala yang khas, yakni penurunan volume urin secara tiba-tiba. Bila anak mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut," katanya.
—