Kembangan Usaha, 25 Pelaku UMKM di Payakumbuh Belajar Langsung dari Christine Hakim

Kembangan Usaha, 25 Pelaku UMKM di Payakumbuh Belajar Langsung dari Christine Hakim

Pelatihan identifikasi dan pengembangan usaha dalam rangka penguatan UMKM Payakumbuh. (foto: Pemko Payakumbuh)

Langgam.id - 25 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kota Payakumbuh yang sudah memiliki Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh.

Pelatihan yang digelar untuk angkatan kedua ini dilaksanakan selama tiga hari kedepan hingga 23 Juni 2021. Dalam pelatihan ini, Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh menghadirkan narasumber Christine Hakim dan tim.

"Christine Hakim merupakan pengusaha yang sudah terkenal di kelas nasional dan internasional. Pemilik Pusat Oleh-Oleh Kripik Balado Christine Hakim dan Christine Hakim IDEA PARK (CHIP)," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh Dahler saat membuka pelatihan identifikasi dan pengembangan usaha dalam rangka penguatan UMKM di aula Gedung Peternakan, Senin (21/6/2021).

Dahler menambahkan, narasumber pelatihan diupayakan berasal dari praktisi yang sangat paham dengan seluk beluk usaha dan pengembangan usaha. Hal itu diharapkan agar para peserta pelatihan dapat berinteraksi secara cair dalam mendiskusikan kiat-kiat pengembangan dan penguatan usaha.

"Dari peserta, diharapkan nantinya ada motivasi dan inovasi dalam pengembangan produk dan pasar produknya," harap Dahler.

Ia mengungkapkan, bahwa melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Koperasi dan UKM RI pada Program Peningkatan Kapasitas Koperasi Dan UKM Tahun 2021, Pemko Payakumbuh mendapatkan empat paket pelatihan yang diperuntukkan bagi koperasi dan pelaku UMKM.

Rinciannya terang Dahler yaitu, pelatihan tiga angkatan untuk perkoperasian dan satu angkatan untuk bimtek UMKM. Pelatihan ini bertujuan untuk pengembangan dan penguatan usaha UMKM terutama dalam meningkatkan daya saing dan posisi tawar produk UMKM di pasar baik itu nasional maupun regional.

Pelatihan kemarin sebut Dahler, merupakan angkatan kedua. Pada awal Juni 2021 lalu, 25 pengurus koperasi pada angkatan pertama telah mengikuti pelatihan perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

"Setelah ini, akan ada pelatihan perkoperasian bagi dua angkatan lagi, saat ini masih kita rancang. Tentunya kita hadirkan narasumber dari tokoh nasional yang telah mampu di bidangnya," ucap Dahler.

Dahler mengatakan, dengan kondisi sekarang, pelatihan ini sangat relevan meningkatkan pangsa dan jaringan pasar yang terdampak, terutama dalam mendorong penguatan usaha khususnya karena wabah covid-19.

Salah satu peserta pelatihan Reli (36) yang merupakan pemilik usaha Kipang Andalas mengaku antusias mengikuti pelatihan ini. Menurutnya keberhasilan Christine Hakim dalam berusaha menjadi motivasi baginya dalam mengembangkan usaha.

"Kita merasa masih memiliki kekurangan dalam pemasaran produk, apalagi pandemi covid-19 membuat daya beli berkurang. Nanti kita akan belajar bagaimana packaging dibuat menarik dan kiat memperkuat SDM pekerja di tempat usaha, hingga pemasaran produk," ujar Reli. (INF/yki)

 

Baca Juga

Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Pertamina Salurkan Rp141,9 Miliar Dana Bergulir Bantu 5.116 UMKM
Pertamina Salurkan Rp141,9 Miliar Dana Bergulir Bantu 5.116 UMKM
Jalan Payakumbuh menuju Pekanbaru menuju Pangkalan ditutup pada Selasa Penutupan ini dilakukan karena ada bencana longsor dan banjir.
Jalan Payakumbuh ke Pekanbaru Menuju Pangkalan Ditutup, Arus Lalin Dialihkan via Lintau
Pemasaran Produk, Kadiskop UKM Padang: Perkuat Sosial Media
Pemasaran Produk, Kadiskop UKM Padang: Perkuat Sosial Media
Ekspo SMK 2024 dan Sinergi Pengembangan Pariwisata Payakumbuh
Ekspo SMK 2024 dan Sinergi Pengembangan Pariwisata Payakumbuh
ICH Fest 2023: Atasi Perang Klaim, Upaya Persatukan Bangsa Serumpun Kelola Warisan Budaya Takbenda
ICH Fest 2023: Atasi Perang Klaim, Upaya Persatukan Bangsa Serumpun Kelola Warisan Budaya Takbenda