Kecelakaan di Fly Over Padang Panjang, Wako Fadly: Itu Bukan Jalur Bus

Berita Padang Panjang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Jalan di bawah fly over Simpang Lapan tidak dirancang dilewati bus.

Kondisi Bus Sipirok Nauli usai menabrak fly over di Padang Panjang. [foto: Polres Padang Panjang]

Berita Padang Panjang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Wako Padang Panjang Fadly Amran mengatakan, jalan di bawah fly over Simpang Lapan tidak dirancang untuk dilewati bus.

Langgam.id - Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan, jalan yang berada di bawah jembatan layang atau fly over Simpang Lapan, memang tidak dirancang untuk dilewati oleh kendaraan besar seperti bus.

Hal ini menanggapi kecelakaan bus yang terjadi di jembatan layang Simpang Lapan Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) pada Minggu pagi (30/1/2022). Sebanyak 18 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

"Kita tentu berdoa semoga masyarakat yang menjadi korban lekas sembuh, kita juga tidak mendengar ada korban yang parah dan luka-luka," kata Fadly di Padang, Senin (31/1/2021).

Dia mengatakan, jalan yang menjadi lokasi kecelakaan memang tidak diperuntukan sebagai jalur bus. Bahkan setiap hari selalu ada bus yang melewati Kota Padang Panjang, namun tidak ada yang lewat di sana.

"Tapi kita tidak tahu mengapa bus itu lewat sana, alasannya kita menduga dia mencari jalur alternatif lain atau bagaimana, tapi seharusnya tidak lewat situ," katanya.

Dia menyebut, kalau untuk peringatan rambu-rambu marka jalan juga sudah sangat banyak di sekitar lokasi. Marka jalan dari simpang tangki air, ujung ke ujung sudah di pasang tanda bahwa bus tidak boleh lewat ke sana.

"Kita sudah lihat kelengkapan rambu-rambu di lokasi, sudah ada peringatan ujung ke ujung bahwa ada jembatan yang maksimal tinggi 2,2 meter di situ, dan tidak pernah ada bus lewat itu, hari itu saja," katanya.

Menurutnya, tidak ada yang salah dari pembangunan fly over itu, karena memang tidak untuk dilewati bus dan sudah ada petunjuk.

Ia mengungkapkan, bahwa fly over itu sendiri sudah dibangun sejak sekitar tahun 2000-an. Memang pernah ada dulu juga kejadian, tetapi sangat jarang.

Ke depan terangnya, Pemko Padang Panjang akan melakukan evaluasi terhadap jalur tersebut. Kalau memang dibutuhkan lagi rambu-rambu penunjuk jalan, mungkin bisa diperbanyak.

"Rambu-rambu sudah ada, marka jalan sudah ada, di tiangnya juga sudah kita sampaikan, mungkin akan kita perbanyak. Kita akan lihat apa yang perlu kita sikapi dari kejadian ini," ujarnya.

Baca juga: 18 Orang Terlibat Kecelakaan Bus di Jembatan Layang Padang Panjang

Sebagaimana diketahui, kecelakaan hingga atap bus terpisah terjadi pada Bus Sipirok Nauli dengan Nopol BB 7626 LH melaju dari arah Bukittinggi menuju Kota Jambi.

Jembatan layang tidak dapat dilalui kendaraan berukuran besar karena terowongan di bawah jembatan berukuran kecil.

Dapatkan update berita Padang Panjang – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Groundbreaking Proyek Flyover Sitinjau Lauik, Menteri PU: Didesain Aman Gempa
Groundbreaking Proyek Flyover Sitinjau Lauik, Menteri PU: Didesain Aman Gempa
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengungkap adanya dampak kerusakan di wilayahnya akibat gempa bermagnitudo 4,8 yang berpusat di Padang Panjang
Bupati Tanah Datar: 1 Rumah dan 1 Warung Rusak Ringan Dampak Gempa M 4,8
Tiga kali gempa beruntun terjadi di Sumatra Barat pada Jumat (2/5/2025). Dua kali mengguncang Padang Panjang dan satu kali terjadi
Gempa M 4,8 Guncang Padang Panjang, BMKG: Akibat Adanya Aktifitas Sesar Sianok
Gempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (2/5/2025) pukul 14.07 WIB. BMKG
2 Kali Gempa Beruntun Guncang Padang Panjang Jumat Siang
Petaka di Lapas Bukittinggi: Warga Binaan Oplos Alkohol Parfum-Minuman Kemasan, 1 Meninggal Dunia
Petaka di Lapas Bukittinggi: Warga Binaan Oplos Alkohol Parfum-Minuman Kemasan, 1 Meninggal Dunia
Praktisi keinsinyuran nasional, Ulul Azmi, berpandangan kondisi Sumatra Barat (Sumbar) dinilai mengalami stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi
Praktisi Keinsinyuran: Kepemimpinan di Sumbar Perlu Akselerasi Pembangunan dan Inovasi