Kebutuhan Tinggi, Pemprov Sumbar Terkendala dalam Penyediaan Oksigen 

Langgam.id-tabung oksigen

Stok tabung oksigen di RS Unand. [foto: Irwanda/langgam.id]

Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi mengatakan, ketersediaan oksigen masih menjadi salah satu fokus utama Pemprov Sumbar dikarenakan kebutuhan yang tinggi. Namun juga menghadapi beberapa kendala dalam penyediaannya.

"Kendala yang dihadapi antara lain terbatasnya perusahaan penyedia transportasi liquid oksigen, terbatasnya isotank penyedia dan terbatasnya tabung-tabung oksigen di rumah sakit," ujar Mahyeldi, Selasa (10/8/2021).

Pemprov Sumbar terang Mahyeldi, tetap berupaya agar ketersediaan oksigen bagi pasien covid-19 di Sumbar dapat terpenuhi.

Mahyeldi mengatakan, kebutuhan oksigen per hari hampir 22 ton untuk memasok lebih kurang 101 rumah sakit. Sementara ketersediaanya kurang dari separuh.

"Ini kita coba atasi melalui Satgas Oksigen yang sudah pro aktif. Bahkan sekarang kita sediakan nomor hotline untuk kebutuhan oksigen pasien covid-19 di Sumbar," ucap Mahyeldi.

Ia mengungkapkan, untuk memudahkan komunikasi rumah sakit dengan Pemprov Sumbar terkait oksigen, pihaknya telah menyediakan nomor hotline telepon di nomor 081374171675 (Beniara) dan 081374474547 (dr. Fionaliza).

Dengan adanya upaya ini sebut Mahyeldi, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien covid-19 yang membutuhkan oksigen. Baik yang dirawat di rumah sakit ataupun yang tengah menjalani isolasi mandiri.

"Insya Allah kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam penanganan covid-19 di Sumbar. Kita menjalin komunikasi yang baik dengan banyak pihak. Bahkan beberapa hari lalu kita baru saja menerima dua tahap bantuan Presiden Jokowi untuk penanganan covid-19 di Sumbar. Saat ini sedang dalam proses pendistribusian ke rumah sakit-rumah sakit di daerah," bebernya.

Baca juga: PPKM Level 4 di Luar Jawa-Bali Diperpanjang hingga 23 Agustus

Sebelumnya, Mahyeldi menerima dua tahap bantuan Presiden RI yang berisikan obat-obatan bagi pasien covid-19, 113 oksigen konsentrator dan 50 ventilator. Selain itu, saat ini bersama BNPB, Pemprov Sumbar juga tengah merancang tempat isolasi terapung yang direncanakan akan berlokasi di Teluk Bayur.

Secara umum Mahyeldi menyatakan bahwa penanganan covid-19 di Sumbar masih terkendali dan akan terus dilakukan berbagai upaya yang dianggap perlu dan penting untuk penanganan covid-19 dimaksud.

Dari empat kota yaitu, Padang, Padang Panjang, Bukittinggi dan Solok yang sebelumnya masuk ke dalam PPKM level 4, saat ini hanya tinggal Kota Padang yang belum keluar.

"Insya Allah dalam waktu dekat Kota Padang kita upayakan segera keluar dari asesmen level 4. Mari kita patuhi prokes, serta  tingkatkan iman dan imun. Insya Allah kita bisa melewati pandemi ini," harap Mahyeldi.

Baca Juga

Pengembangan Pelabuhan Panasahan Pessel, Pemerintah Alokasikan Rp97 Miliar
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Pessel, Pemerintah Alokasikan Rp97 Miliar
Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Padang Mulai Kunjungi Tempat Ziarah di Madinah
Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Padang Mulai Kunjungi Tempat Ziarah di Madinah
Bus ALS Terguling di Padang Panjang, 12 Penumpang Meninggal Dunia
Bus ALS Terguling di Padang Panjang, 12 Penumpang Meninggal Dunia
Bus ALS Rebah Kuda di Padang Panjang, Korban Terjepit Sedang Dievakuasi
Bus ALS Rebah Kuda di Padang Panjang, Korban Terjepit Sedang Dievakuasi
Groundbreaking Fly Over Sitinjau Lauik, Andre Rosiade: Bukti Komitmen Presiden Prabowo Bangun Sumbar
Groundbreaking Fly Over Sitinjau Lauik, Andre Rosiade: Bukti Komitmen Presiden Prabowo Bangun Sumbar
Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Padang Sudah Berangkat ke Tanah Suci
Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Padang Sudah Berangkat ke Tanah Suci