Kata Pemuda Rantau soal Hari Jadi Sumbar yang Belum Banyak Diketahui

Kata Pemuda Rantau soal Hari Jadi Sumbar yang Belum Banyak Diketahui

Jam gadang dan Gunung Singgalang. (Foto: Arjuna/Film Kampuang Ramadan-Dispar Sumbar)

Langgam.id - Ditetapkannya 1 Oktober 2020 sebagai momentum hari jadi Sumatra Barat (Sumbar), belum banyak diketahui termasuk oleh pemuda asal Sumbar yang berada di perantauan. Beberapa dari mereka juga berharap informasi dan sejarah hari jadi Sumbar labih digaungkan.

Salah satu anak muda asal Sumbar yang baru tahu soal hari jadi itu yakni Annisa Marlina (21). Mahasiswa yang merantau di Jakarta itu tidak mengetahui bahwa ada momentum spesial yang jatuh pada tanggal 1 Oktober di Sumbar.

‘’Tidak tahu hari ini HUT Sumbar, tahu hari ini Hari Kesaktian Pancasila,’’ katanya kepada langgam.id, Kamis (1/10/2020).

Begitu pula dengan Fani (21), mahasiswi asli Padang yang merantau di Jakarta Timur mengaku tidak mengetahui bahwa 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Sumbar. Ia menyampaikan agar pemerintah Sumbar lebih gencar lagi menggaungkan HUT Sumbar agar diketahui oleh masyarakat luas.

‘’Harusnya lebih di-booming-kan lagi sama pemerintah Sumbar, soalnya aku aja yang sudah beberapa tahun di Sumbar tidak tahu. Sekarang kan era digital, bisa saja di-booming-kan dalam bentuk penyebaran flyer di media sosial yang umumnya digunakan masyarakat. kayak Instragram contohnya, kalangan ibu-ibu atau bapak-bapak bisa lewat Facebook, grup WhatsApp,’’ katanya.

Meski banyak yang belum tahu, mereka menilai hari jadi Sumbar itu penting untuk diperingati dan dirayakan, agar masyarakat selalu ingat sudah sejauh apa perjalanan daerah itu. ‘’Untuk Sumbar, semoga selalu memberikan kedamaian bagi setiap orang yang datang,’’ ujar Syadza, mahasiswi asal Sumbar yang menuntut ilmu di Bekasi.

Baca juga: Peringati Hari Jadi Sumbar, Gamawan Fauzi Bicara Pertarungan Hadapi Covid-19

Mereka menilai, kurang tahunya anak rantau soal hari jadi Sumbar bukan berarti mereka tak cinta pada tanah kelahirannya. Menurutnya perlu ada cara khusus setiap tahun agar moment penting itu diketahui banyak orang seperti yang dilakukan daerah lain.

"Bukan berarti kita tidak cinta sama Sumbar, tapi karena peringatannya baru 2 tahun dan branding melalui event tidak ada, makanya tidak tahu. Misalnya seperti ulang tahun Jakarta, ada Jakarta Fair. Jadi kita aware gitu kan, kota kita lagi ulang tahun,’’ kata Fadli, perantau asal Payakumbuh.

Untuk diketahui 1 Oktober ditetapkan sebagai hari jadi Sumbar karena pada tanggal tersebut pertama kalinya dibentuk keresidenan Sumatra Barat oleh pemerintah, serta sekaligus pengambilan kekuasaan keresidenan dari tangan kolonial Jepang. Pergerakkan ini dilakukan oleh pemuda-pemudi yang dimotori oleh pejuang nasional asal Sumatra barat, seperti M Syafei, M djamil, dan Rasuna Said.

Sumbar menjadi provinsi terakhir yang menetapkan HUT di Indonesia. Hari jadi Sumbar ini sudah ditetapkan lewat Perdaa Nomor 4 Tahun 2019.

Tahun ini, DPRD Sumbar juga menggelar sidang paripurna istimewa memperingati hari jadi provinsi yang ke 75. Tahun ini merupakan kedua kalinya moment itu diperingati setelah peringatan pertama pada tahun lalu. (Tim Langgam.id/ABW)

Baca Juga

Anugerah Kebudayaan Sumatra Barat 2024 memberikan pengakuan terhadap para tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan
Profil dan Jasa Tujuh Tokoh Penerima Anugerah Kebudayaan Sumatra Barat 2024
Pilkada di Sumatra Barat tahun 2024 telah menghidupkan kembali diskursus panjang tentang demokrasi dan oligarki, sebuah ironi di tengah
Jika Kita Hanya Bisa Mencoblos Dinasti Oligarki
Angkatan Muda Muhammadiyah Sumbar Deklarasi Pilkada Merdeka dan Berkemajuan
Angkatan Muda Muhammadiyah Sumbar Deklarasi Pilkada Merdeka dan Berkemajuan
Epyardi Asda dan Ekps Albar Maju Pilgub Sumbar
Maju Pilgub Sumbar, Ekos Albar Siap Dampingi Epyardi Asda
Ada Beasisswa PaskaMU di UM Sumatera Barat, Diskon UKT 70 Persen
Ada Beasisswa PaskaMU di UM Sumatera Barat, Diskon UKT 70 Persen
Kabar duka datang dari jemaah haji Sumatra Barat (Sumbar). Dimana satu orang jemaah haji Sumbar dari Kloter XII meninggal dunia.
Soal Larangan Paskibrakan Berhijab, Andre Rosiade Minta BPIP Klarifikasi