Langgam.id - Jumlah penderita penyakit diare akut di Kabupaten Agam pada 2020 menurun drastis dibandingkan tahun 2019.
Kesadaran warga dalam menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tengah pandemi dinilai salah faktor yang paling mempengaruhi penurunan kasus diare di daerah itu.
"Diare menjadi salah satu penyakit yang tergolong tinggi di Kabupaten Agam tiap tahun. Tapi dalam catatan kami, kasus diare di 2020 hanya 5.531. Jumlah ini turun 50 persen ketimbang tahun 2019 yang terdapat 10.914 kasus," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Agam, Tri Pipo, Jumat (29/1/2021).
Menurutnya, tren penurunan kasus diare akut di Agam tak terlepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan PHBS. Seperti jamban sehat, dan lainnya.
"Apalagi sejak pandemi covid-19, masyarakat lebih ekstra menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan tempat tinggal," katanya.
Penurunan kasus itu berbanding lurus dengan menurunnya juga jumlah pengunjung ke puskesmas-puskesmas di Agam. Pasalnya, selama 2020 jumlah pengunjung yang datang berobat ke puskesmas sebanyak 327.317. Jumlah itu jauh berkurang dibanding 2019 sebanyak 493.648.
"Berkurangnya pengunjung ini juga salah satu penyebabnya adalah karena virus corona," tambahnya.
Dia berharap masyarakat tetap mempertahankan, bahkan lebih sadar menerapkan PHBS di dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, perilaku bersih dan sehat kunci mencegah berbagai penyakit menular maupun tidak menular. (*/ICA)