Langgam.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Jorong Rajo Dani, Nagari Padang Ganting, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (12/9/2019). Beruntung, tim gabungan bergerak cepat. Sehingga, api yang berkobar di hutan pinus yang berada di Bukit Gading itu dapat dipadamkan.
Tim gabungan yang berjibaku memadamkan api terdiri dari personel TNI-Polri, Dinas Kehutanan hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar.
Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Infanteri Edi S Harahap membenarkan peristiwa karhutla tersebut. Ia juga mengklaim, hutan pinus yang terdampak terbakar tidak begitu luas.
“Tim gabungan sudah kembali, proses pemadaman sudah selesai. Luas hutan pinus sekitar lima hektar, tapi yang terbakar itu (kategori) belum cukup luas. Hanya di pinggiran yang terbakar, masih bisa dipadamkan secara manual,” ujar Edi dihubungi langgam.id, Kamis (12/9/2019 siang.
Edi mengatakan, karhutla di Bukit Gading ini terjadi untuk kedua kalinya. Sebelumnya, pada Rabu (11/9), titik api juga terpantau dan membakar kawasan hutan tersebut. Namun kejadian pertama dapat diantisipasi dengan cepat.
"Sudah diantisipasi karhutla oleh masyarakat yang terjadi kemarin. Mungkin masih ada sisa bara apinya, sehingga hari ini kembali terbakar,” katanya.
Edi menduga, karhutla di Bukit Gading akibat faktor kemarau yang berkepanjangan. Apalagi, menurutnya, hutan pinus sangat rawan terbakar apalagi cuaca kemarau saat ini.
Meski api sudah padam, Edi mengakui, populasi udara di Tanah Datar sempat dibalut kabut asap kiriman provinsi tetangga. Namun, kondisi itu tidak begitu parah dan jarak pandang masih tergolong normal.
"Kiriman asap dari provinsi tetangga sudah terjadi sejak kemarin. Parahnya ketika pagi. Jarak pandang hanya berkabutlah, tapi masih biasalah. Pagi memang kabut asap cukup tebal," pungkasnya. (Irwanda/RC)