Padang, Langgam.id - Kota Padang termasuk daerah potensial untuk pemasaran narkoba. Terbukti, dari penangkapan-penangkapan yang dilakukan Polresta Padang dalam kurung waktu setahun mencapai 250 kasus.
Hal ini diungkapkan Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan. Dikatakannya, upaya menimalisir peredaran narkoba terus dilakukan dan perlu peran dari semua pihak.
"Ini (Padang) pasar potensial yang harus kita tekan. Karena Padang punya wilayah dan tempat memang langsung berinteraksi dengan Provinsi Riau dan Medan (Sumatra Utara)," kata Yulmar kepada langgam.id, Senin (12/8/2019).
Ia mengungkapkan, dua daerah provinsi tetangga itu merupakan pemasok narkoba ke Kota Padang. Di antaranya Provinsi Riau narkoba jenis sabu dan Sumatra Utara peredaran ganja.
"Secara umum jumlah kasus dan tersangka Polresta Padang paling banyak mengungkap. Terutama saat Operasi Antik kemarin," kata dia.
Operasi Antik merupakan giat terpusat yang telah dilaksanakan seluruh jajaran Polda Sumbar sejak tanggal 18 hingga 31 Juli 2019. Polresta Padang dalam operasi ini setidaknya telah mengungkap sebanyak 26 kasus.
"Alhamdulillah Polresta Padang telah mengungkap sebanyak 26 kasus dengan 43 tersangka. Dengan barang bukti yang disita 100 Gram sabu terus 25 gram ganja dan enam butir ekstasi," jelasnya.
Yulmar membeberkan dibandingkan tahun lalu pengungkapan kasus dari narkoba pada Operasi Antik kali ini mengalami peningkatan hampir 100 persen. Ia mengatakan tahun 2018 lalu hanya 13 kasus dengan 19 tersangka.
"Kebanyakan tersangka merupakan pengangguran dan ada juga satu mahasiswa dan satu anak di bawah umur. Kalau untuk mahasiswa ini dia hanya pemakai untuk pesta narkoba bersama rekannya" ulasnya.
Selain terus melakukan pengungkapan kasus dengan menangkap para pelaku, Polresta Padang juga berupaya melakukan pendekatan dengan kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba. Hal ini tentunya untuk menimalisir peredaran dan pelaku penyalahgunaan narkoba. (Irwanda)