Kambing Warga Diterkam Satwa Liar, BKSDA Agam Pasang Camera Trap

Hewan Buas di Agam

Ilustrasi - Jejak cakar hewan. (Foto: pixabay.com)

Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) Resort Agam memasang kamera jebakan atau camera trap sebanyak tiga unit untuk memantau satwa yang berada di kawasan Aia Sungsang, Jorong Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai kecamatan Matur, Kabupaten Agam.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resort Agam, Ade Putra mengatakan pemasangan kamera pemantau dilakukan Jumat (26/9/2020). Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran visual satwa yang diduga memakan ternak kambing warga setempat, Zulven Henri pada hari Kamis (24/09/2020.

"Berdasarkan hasil identifikasi lapangan yang dilakukan tim BKSDA pada hari ini tim menemukan tanda-tanda keberadaan berupa kotoran yang diduga berasal dari satwa Beruang Madu atau helarctos malayanus," katanya Sabtu (26/9/2020).

Baca juga: Kambing Milik Warga Jadi Korban Terkaman Hewan Buas di Agam

Selain itu, ditemukan juga luka pada anak kerbau milik salah seorang warga beberapa hari lalu. Tim BKSDA menduga luka tersebut disebabkan akibat gigitan satwa jenis Harimau. Anak kerbau tersebut telah mendapatkan perawatan dari medis kesehatan hewan setempat.

Selain memasang kamera pemantau, tim BKSDA juga melaksanakan patroli pengamanan disekitar lokasi kejadian untuk memberikan rasa aman bagi warga setempat.

Sebelumnya, warga jorong Cubadak Lilin Nagari Tigo Balai Matur, Zulven Henri (35 tahun) menemukan ternak kambingnya mati pada pagi hari. Ia menemukan banyak bercak darah dan kandang dalam kondisi rusak pada hari Kamis (24/09/2020).

Kemudian pemilik mengikuti arah jejak darah tersebut dan menemukan tubuh kambing miliknya sudah dalam kondisi mati dengan luka menganga pada bagian bawah leher. Posisi bangkai kambing ditemukan dalam jarang kurang lebih 50 meter dari kandang.

Pemilik ternak itu lalu melaporkan kepada perangkat nagari, bhabinkamtibmas dan petugas Polhut KPHL Agam Raya wilayah Matur. Petugas bersama pemilik kembali ke lokasi tubuh kambing ditemukan. Kemudian dilaporkan ke BKSDA Agam. (Rahmadi/ABW)

Baca Juga

Pemkab mengadakan sosialisasi relokasi masyarakat terdampak bencana banjir lahar dingin ke rumah khusus hunian tetap (Hutap)
80 Unit Hunian Tetap Siap Diserahkan Bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Agam
BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) menyebut konflik satwa dengan manusia meningkat lantaran jumlah pakan di habitatnya berkurang.
BKSDA Sumbar Sebut Konflik Harimau dan Manusia Karena Jumlah Pakan Berkurang
Harimau sumatra yang masuk kandang jebak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, diberi nama Puti Malabin. Dikutip dari akun Instagram,
BKSDA Sumbar: Konflik Satwa dan Manusia Meningkat, Didominasi Harimau Sumatra
Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Marapi di Sumatra Barat menunjukkan penurunan, Badan Geologi tetap mempertahankan status Level III (Siaga)
Gunung Marapi Ditutup Permanen, BKSDA Sumbar: Aktivitasnya Sulit Diprediksi
Polisi Hutan (Polhut) Pesisir Selatan pasang kandang jebak untuk harimau yang terkam ternak warga di Pesisir Selatan,
Harimau Terkam Ternak Warga di Pesisir Selatan, Polhut: Sudah Dipasang Kandang Jebak
BKSDA Pesisir Selatan terjunkan tim ke lapangan pasca harimau memasuki perkampungan dan menerkam ternak warga
Harimau Terkam Ternak Warga di Pessel, BKSDA Terjunkan Tim ke Lapangan