Langgam.id - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai provinsi di Sumatra dan Kalimantan, termasuk Sumatra Barat (Sumbar) berkurang drastis sejak sepekan terakhir. Hal ini karena menurunnya jumlah karhutla.
"Kondisi titik panas ini sangat jauh menurun, secara signifikan terjadi penurunan sebesar 90% selama satu minggu ini," kata Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Djati Witjaksono Hadi, dalam siaran persnya pada
Sabtu (28/9/2019).
Menurutnya, satelit modis yang digunakan BMKG pada 23 September 2019 menunjukkan 1.374 titik panas (hotspot) di seluruh Indonesia.
"Tanggal 25 September 2019, Riau dan enam wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan nasional lainnya, semuanya mengalami penurunan."
Secara nasional, lanjutnya, jumlah titik api pada 25 September 2019 di seluruh Indonesia adalah sebanyak 554 titik. Padang Jumat (27/9/2019), menurutnya, jumlahnya terus turun hingga 223 titik panas.
Menurutnya, dalam satu minggu ini, hujan sudah turun di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan beberapa wilayah lainnya. "Hujan juga turun di wilayah Kalimantan Tengah."
Di Riau, menuruntya, tim Manggala Agni, TNI, POLRI dan Masyarakat Peduli Api tetap menyiagakan 38 posko khusus di daerah rawan karhutla. "Masih dilakukan upaya pemadaman di Kecamatan Dumai Timur, Dumai Selatan, Medang Lampung, hingga Rengat. Wilayah-wilayah ini diketahui memiliki lahan gambut yang cukup dalam sehingga perlu dilakukan juga pemadaman darat."
Selain hujan, KLHK mengklaim, usaha pemerintah melalui tim satgas gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, POLRI, BPPT, BMKG, BNPB di tingkat nasional, serta BPBD dan Masyarakat Peduli Api di tingkat daerah telah menunjukkan hasil. (*/SS)