Langgam.id - Kabar penculikan anak di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) ternyata hanya rekayasa. Anak berusia 11 tahun yang dilaporkan korban penculikan berbohong kepada orang tua karena takut dimarahi.
Kapolsek Gunung Talang AKP Aam Hermayanto mengatakan, pada hari dilaporkan diculik ternyata anak tersebut tidak masuk sekolah.
"Karena takut dimarahi. Mungkin sering cekcok keluarganya. Dan ibu kandungnya sering marah kepada anaknya," ujar Hermayanto, Rabu (1/2).
Hermayanto mengungkapkan pihaknya sebelumnya juga telah melakukan penyelidikan memastikan kabar penculikan ini, pasca orang tua membuat laporan. Hasil penyelidikan tidak menemukan satu pun bukti adanya kasus penculikan.
"Kami berangkat ke TKP. Kemudian di TKP kami melakukan mencari saksi-saksi dan melihat keberadaan CCTV," jelasnya.
Hasil penyelidikan ini, kata Hermayanto, kemudian disesuaikan dari hasil wawancara terhadap anak. Begitupun terhadap pengakuan parkirnya mobil grandmax yang menjadi kendaraan penculikan.
"Semuanya tidak ada satu pun bukti petunjuk dugaan penculikan tersebut. Kemudian keluarga tadi malam juga menyatakan semua rekayasa," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Solok, AKBP Apri Wibowo telah mencurigai laporan orang tua anak tersebut. Maka itu dirinya menegaskan kabar penculikan masih simpang-siur atau belum jelas kepastian.
"Masa iya diculik 4 orang bisa lari. Isu masih simpang siur," kata Apri saat dihubungi langgam.id, Selasa (31/1/2023). (*/SS)