Langgam.id - Jurnalis Langgam.id Yose Hendra berhasil menyabet juara satu lomba karya jurnalistik bertema sanitasi. Lomba ini digelar Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) dengan dukungan Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV).
Karya jurnalistik berjudul "Merawat Generasi dengan Sanitasi" diumumkan sebagai pemenang pada acara puncak rangkaian peringatan Hari Toilet Sedunia di Hotel Pangeran Beach, Kota Padang, Senin (9/12/2019).
Menurut salah seorang juri lomba Abdullah Khusairi, dasar juri memutuskan pemenang nomor satu, atas dasar judul yang menarik. Begitu pun dengan leadnya, lalu isi berita, dan penulisan sangat naratif (bertutur).
Dalam lomba ini, ada 5 juri yang memutuskan. Kelimanya terdiri dari jurnalis, akademisi, dan aktivis sanitasi.
Khusairi juga menegaskan, penilaian pemenang dilakukan dengan objektif. Karena, panitia hanya menyodorkan lot atau semacam nomor undian.
"Dari 19 yang masuk, semua juri mengusul 07. Nomor 07 itu lot. Mungkin urutan naskah. Artinya juri tidak tahu media dan jurnalisnya siapa," ungkap doktor bidang komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang ini.
"Jadi semacam kurva, analoginya. Seperti saya misalnya kan dosen dalam penilaian terhadap 40 mahasiswa. Nah, jika di lomba ini, ada 19 karya, bersaing naskah itu. Secara objektif tanpa tahu nama, hanya lot. Itu yang dinilai," tandasnya.
Sementara juri lain Nasrul Azwar juga menambahkan, keunggulan lain dari pemenang nomor satu, karena dalam tulisannya melindungi korban stunting. Artinya tidak menyebutkan nama anak, bahkan orang tuanya sebagaimana seruan pemberitaan tentang anak dari Peraturan Dewan Pers 2019.
"Yang penguat lainnya adalah melindungi korban stunting," ujar pria yang biasa disapa Mak Naih tersebut.
Dalam karya jurnalistik berjudul Merawat Generasi dengan Sanitasi, dibuka dengan kasus stunting. Yakni, masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama) di Kabupaten Solok. Dari penelusuran, salah satunya akibat sanitasi yang buruk.
Rata-rata anak-anak yang dinyatakan stunting, tinggal di rumah yang tidak memilik toilet memadai. Lalu diperkuat dengan data-data yang tersedia dari Dinas Kesehatan.
Berbanding terbalik dengan Solok, di Kabupaten Pesisir Selatan, meski masih ada warga yang belum memiliki toilet, namun lebih baik dari sisi penilaian sanitasi.
Hal ini dipicu oleh Peraturan Bupati yang merestui dana desa dipakai untuk pembangunan akses jamban bagi warga yang belum memilikinya.
Sementara itu, untuk juara berikutnya dari lomba tersebut, nomor 2 diraih oleh wartawan Khazanah Buliza Rahmat. Kemudian, juara 3 Febri D Chaniago dari Padang Media. Sementara Hendri Nova dari Harian Singgalang mendapat harapan.
Direktur PKBI Sumatra Barat Firdaus Jamal berharap lomba karya jurnalistik isu sanitasi ini bisa mendorong persoalan sanitasi menjadi perhatian serius pemerintah.
"Sudah sering kita diskusi dengan gubernur. Dan, gubernur berkomitmen bikin Pergub untuk penguatan sanitasi tingkat kabupaten dan kota. Karena merealisasikannya tergantung kepala daerah di masing-masing kabupaten dan kota, dan terpenting wali nagari atau kepala desa," tandasnya. (*/Osh)
