Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan laju inflasi Sumatra Barat pada bulan Juni 2024 mencapai 4,04 persen dipicu kenaikan harga sejumlah kebutuhan pangan seperti cabai merah, beras, dan bawang merah.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan pada bulan Juni 2024, Sumbar mengalami inflasi 4,04 persen secara year on year (yoy) atau jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara month to month dari bulan sebelumnya terjadi inflasi 0,14 persen, dan secara year to date (ytd) dari Januari hingga Juni sebesar 1,85 persen.
"Perkembangan harga secara umum pada Juni 2024 mengalami kenaikan, terutama bahan pangan, sehingga cukup dominan mempengaruhi inflasi Sumbar," katanya, Senin (1/7/2024).
Menurutnya, momen Idul Adha di mana permintaan bahan pangan meningkat menyebabkan beberapa komoditas pokok mengalami kenaikan harga. Mulai dari cabai merah, beras, bawang merah, cabai rawit, pepaya, buncis, hingga biaya sewa rumah.
Dari empat daerah yang menjadi basis penghitungan inflasi Sumbar, Pasaman Barat menjadi yang paling tinggi dengan angka inflasi 5,71 persen, disusul kemudian Dharmasraya dengan inflasi 4,88 persen, Kota Bukittinggi dengan inflasi 3,92 persen, dan Kota Padang yang mencatatkan inflasi 3,45 persen.
Meski angka inflasi Sumbar masih cukup tinggi, namun sejauh ini masih cukup terkendali. Sugeng mendorong pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) meningkatkan koordinasi serta menjamin rantai pasokan komoditas pokok berjalan lancar. (*/Fs)