Advokat dan Wakil Rektor III Universitas Islam Sumatera Barat
Pemilihan Gubernur Sumbar sudah selesai. Pemenangnya sudah ketahuan: Mahyeldi - Vasko. Tidak ada pengajuan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat juga sudah mengeluarkan penetapan pada Kamis 9 Januari 2025 kemarin.
Beres, tinggal menunggu pelantikan menunggu waktu saja lagi. Menunggu para hakim MK menyelesaikan tugas memutus semua sengketa Pilkada yang naik ke atas meja mereka. Diperkirakan bulan Februari ini juga.
Sembari menunggu pelantikan, mari kita pelajari program unggulan (progul) pasangan besutan PKS - Gerindra itu. Ini penting. Progul adalah kontrak. Kontrak antara pasangan kepala dearah terpilih dengan rakyat. Kontrak melahirkan konsekuensi: prestasi dan kontra prestasi. Wanprestasi dianggap terjadi bila salah satu pihak tidak menjalankan prestasi atau kontra prestasi.
Yang sering melakukan Wanprestasi adalah kepala daerah. Dalam politik dan kepemerintahan begitu. Rakyat bukan tidak pernah melakukan Wanprestasi. Ada. Misal, kewajiban membayar pajak tidak ditunaikan. Janji pemerintah membangun sekolah bagus ditagih-tagihnya, tapi pajak motor atau mobilnya sudah 3 tahun tidak dibayarnya.
Mahyeldi - Vasko membagi program unggulan mereka ke dalam 8 rumpun besar. Kesemuanya diawali dengan diksi Gerak Cepat, yaitu Gerak Cepat Sumbar Unggul, Sumbar Sejahtera, Sumbar Maju, Sumbar Kuat, Sumbar Harmonis, Sumbar Kreatif, Sumbar Responsif dan Gerak Cepat Sumbar Berdaya.
Gerak Cepat Sumbar Unggul berisi tentang pendidikan dan kesehatan. Gerak Cepat Sumbar Sejahtera membahas isu lumbung pangan nasional dan ekonomi berkelanjutan.
Gerak Cepat Sumbar Maju berisi tentang transformasi IKM dengan ekonomi digital. Gerak Cepat Sumbar Kuat terkait infrastruktur berkeadilan dan siap tanggap bencana.
Gerak Cepat Sumbar Harmonis membahas tentang pembangunan kehidupan beradat dan berbudaya berbasis agama dan kearifan lokal. Gerak Cepat Sumbar Kreatif membahas isu peningkatan daya saing pariwisata dan akselerasi ekonomi kreatif UMKM.
Gerak Cepat Sumbar Reseponsif membahas hal-hal yang terkait tata kelola pemerintahan bersih dan pelayanan publik yang efektif. Selanjutnya Gerak Cepat Sumbar Berdaya membahas isu-isu peningkatan ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga serta generasi muda.
Rakyat Sumbar penting mengingat-ingat Gerak Cepat Mahyedi - Vasko ini. Boleh dievaluasi sekali enam bulan, sekali setahun atau sekali 5 tahun. Terserahlah.
Hasil evaluasi adalah bahan menetapkan pilihan ke depan: apakah mau dipilih lagi atau tidak. Baik evaluasi terhadap figur Gubernur dan Wakil Gubernurnya, maupun evaluasi terhadap partai pengusungnya.
Mahyeldi memang tidak mungkin melanjutkan lagi di periode berikutnya. Hukumnya begitu. Vasko masih. Anak muda itu baru akan sekali menjabat. Masanya masih panjang.
Tapi, ada yang penting selain mempelajari janji politik Mahyeldi - Vasko. Yaitu, janji politik Mahyeldi dulu bersama pasangannya Audy Joinaldy. Dengan janji politik yang baru, bukan berarti semua janji politik Mahyeldi sebelumnya menjadi hapus. Audy memang tidak bertanggung jawab lagi. Masanya sudah habis. Tapi, Mahyeldi masih ada. Semua janji politik yang pernah diucapkannya mesti ditepatinya.
Mari kita baca janji politik Mahyeld-Audy. Janji mereka berjumlah 25, yaitu:
(1) Menjadikan Kawasan Masjid Raya Sumbar (Masjid Raya, gedung LKAAM dan gedung MUI) sebagai pusat pembelajaran ABS SBK dan wisata religi;
(2) Dukungan peningkatan sarana dan prasarana serta bantuan operasional bagi kegiatan keagamaan;
(3) Menjadikan gedung kebudayaan, museum, dan perpustakaan provinsi sebagai pusat pendidikan dan wisata IPTEKS (education tourism);
(4) Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan kepada seniman dan budayawan;
(5) Meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan dalam pengujian, pelacakan, isolasi dan pengobatan untuk penanganan, pencegahan dan pengendalian covid-19;
(6) Menyediakan sanitasi layak di sekolah dan fasilitas umum lainnya serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendukung Adaptasi kebiasaan Baru;
(7) Menjadikan stadion utama Sikabu sebagai pusat kegiatan olahraga dan pembinaan olahraga prestasi serta mendorong kebiasaan berolahraga sebagai adaptasi kebiasaan baru;
(8) Tunjangan khusus sebesar 2,5 juta untuk guru dan tenaga kependidikan SMA/SMK/SLB di daerah 3T (Terdepan, Terluar & Tertinggal);
(9) Menjamin siswa tidak mampu diterima di SMA/SMK Negeri minimal 20 Persen;
(10) Membangun SMA/SMK baru berdasarkan potensi daerah dan penambahan ruang kelas baru (RB) untuk pemerataan akses pendidikan;
(11) Seribu beasiswa kuliah di perguruan tinggi terbaik di dalam dan luar negeri;
(12) Memberikan dukungan penelitian untuk mahasiswa dan dosen perguruan tinggi negeri dan swasta untuk hilirisasi hasil-hasil penelitian sesuai dengan prioritas pembangunan;
(13) Meningkatkan pendapatan petani dan nelayan serta mengalokasikan 10 persen anggaran pemerintah provinsi untuk sektor pertanian;
(14) Mewujudkan Sumatera Barat sebagai salah satu lumbung padi dan jagung serta mandiri beberapa komoditas ternak;
(15) Memperbaiki tata kelola BUMD dan mendirikan BUMD profesional di bidang pertanian;
(16) Mencetak 100 ribu milenial entrepreneur dan women entrepreneur serta pelaku ekonomi kreatif;
(17) Meningkatkan akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula;
(18) Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital;
(19) Membangun industri pariwisata melalui 1 destinasi wisata berkelas dunia dan 19 destinasi wisata unggulan;
(20) Membangun 3 pusat pertunjukan seni dan budaya bertaraf internasional;
(21) Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian dan perikanan berupa irigasi, bendungan dan pelabuhan serta akses transportasi ke sentra-sentra produksi dan pemasaran hasil pertanian dan perikanan;
(22) Percepatan pemerataan, konektivitas dan integrasi sistem infrastruktur transportasi (darat, laut, dan udara) untuk meningkatkan efisiensi pergerakan orang dan barang;
(23) Mengembangkan kota dan kabupaten yang tangguh bencana berbasis masyarakat dan komunitas;
(24) Optimalisasi pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada TPA Regional dengan pendekatan sampah sebagai sumber energi alternatif (waste to energy), dan tersedianya tempat pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun; dan
(25) Meningkatkan inovasi dan digitalisasi pelayanan publik berbasis elektronik atau e-government).
Banyak memang janjinya. Ada yang pencapaiannya bisa diukur dengan angka-angka. Ada pula yang tidak. Dari sebanyak itu janji-janji hanya 1 janji yang sudah ada penjelasan pencapaiannya oleh pemerintahan Mahyeldi-Audy: Mencetak 100 ribu milenial entrepreneur dan women entrepreneur serta pelaku ekonomi kreatif.
Menurut Mahyeldi, sejak tahun 2021, Pemerintah Provinsi Sumbar (Pemprov Sumbar) sudah berhasil mencetak 113 pengusaha (Antara, 11/9/2024). Meskipun banyak orang yang meragukan itu, paling tidak sudah ada penjelasan dari pihak yang memang berwenang menjelaskan.
Progul yang lain bagaimana? Sampai hari ini saya belum pernah membaca rilis dari Pemprov Sumbar yang menjelaskan capaian progul-progul yang lain. Misalnya, sejauh mana capaian progul nomor 1: Menjadikan Kawasan Masjid Raya Sumbar (Masjid Raya, gedung LKAAM dan gedung MUI) sebagai pusat pembelajaran ABS SBK dan wisata religi. Menara Masjid yang semestinya jadi pendukung wisata religi, sampai hari ini tak kunjung digunakan.
Atau, sejauh mana perkembangan Progul ke 3 terkait menjadikan gedung kebudayaan, museum, dan perpustakaan provinsi sebagai pusat pendidikan dan wisata IPTEKS (education tourism). Dulu, wujud dari Progul ini, ada rencana membangun semacam selasar yang menghubungkan 3 gedung, yaitu gedung Taman Budaya, Museum dan Perpustakaan. Sampai hari ini, secara kasat mata kita belum melihat itu terealisasi.
Tulisan ini akan sangat panjang jika saya menuliskan satu persatu Progul yang belum direalisasikan. Poin penting saya adalah Mahyeldi (minus Audy) tidak hanya bertanggung jawab merealisasikan 8 rumpun besar Gerak Cepat yang sudah dirumuskannya bersama Vasko, tapi juga menuntaskan janji politiknya yang dulu dibuatnya bersama Audy.
Semoga Mahyeldi (dibantu Vasko) mampu mewujudkan semua janji-janji politiknya demi merealisasikan perintah Alinea ke 4 bagian paling akhir Preambule Konstitusi kita: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (baca juga rakyat Sumatera Barat).
Pdg, 4/2/2025